SuaraJogja.id - Sudah cukup lama tak terdengar nama Narji dalam pemberitaan dunia hiburan. Di balik vakumnya ia dari industri hiburan tanah air, ternyata Narji kini telah menjadi petani sukses di daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
Meski cukup lama tak terdengar kabarnya, Narji sendiri sebenarnya cukup aktif di media sosial lewat konten aktivitasnya bertani, yang ia bagikan di media sosial.
Namun, kesuksesan bertani dari pria yang pernah tergabung dengan grup lawak Cagur itu ternyata berawal dari ketidaksengajaan. Narji awalnya hanya ingin "melarikan diri" ke Pekalongan.
Narji bertani buah-buahan hingga sayuran di sawahnya sendiri. Bahkan sang istri diam-diam membelikannya sawah.
Baca Juga: Istri Diam-diam Belikan Sawah, Intip 5 Potret Narji Jadi Petani Sukses di Pekalongan
Bertani ternyata bukan hal yang mudah bagi Narji, terutama mencangkul lahan. Namun usaha kerasnya telah membuahkan hasil. Nah, berikut ini deretan potret Narji jadi petani sukses!
Kesuksesan Narji jadi petani berawal dari ketidaksengajaannya pergi ke Pekalongan, kampung halaman istrinya, Dyan. Ia tertarik saat mengetahui bahwa pedagang sayur yang berjualan di Jakarta ternyata memiliki kehidupan yang sukses di Pekalongan.
Berbeda dari orang kota, masyarakat Pekalongan berinvestasi dalam bentuk sawah dan lahan pertanian. Ini membuat Narji tertarik dan akhirnya memutuskan untuk mencoba berinvestasi di bidang pertanian.
Narji tidak memiliki latar belakang sebagai petani atau pengetahuan mengurus lahan pertanian. Ia didampingi mertuanya, mulai dari membajak sawah hingga memanen semua tanaman. Semuanya dilakukan Narji dengan bantuan sang mertua.
Narji awalnya hanya membeli sawah di daerah Dawuan. Dyan diam-diam memperluas sawah untuk Narji melalui perantara sang ayah. Istri Narji itu membeli sawah tersebut sebagai hadiah kejutan untuk suaminya.
Baca Juga: 7 Potret Terbaru Narji jadi Petani Sejak Pandemi, Kini Lebih Bahagia
Narji sendiri tidak pernah merasa pernah merasa membeli sawah di daerah tersebut. Dari membeli sendiri hingga dibelikan istri, luas sawah Narji dan keluarganya sekarang mencapai sekitar 3.000 meter persegi lho.
Lahan pertaniannya itu secara rutin dirawat dan ditanami sayur dan buah-buahan. Narji juga mempekerjakan orang-orang sekitar. Kini siapa yang menyangka sawah-sawah Narji membuahkan hasil yang lumayan.
Meski tidak memiliki latar belakang bertani, Narji sangat totalitas mengerjakan sawahnya. Lulusan Universitas Negeri Jakarta itu bahkan terjun langsung mengurus sawah-sawahnya. Meski tak mudah, Narji giat belajar, terutama membajak sawah.
Narji melakukan semuanya, mulai dari menggemburkan tanah dengan cangkul, menyiapkan bibit padi, bahkan pernah terseret kerbau saat membajak sawah. Meski berkali-kali jatuh dari kerbau, Narji pantang menyerah.
Narji belajar bagaimana cara membajak sawah dan menyiapkan sawah untuk ditanami padi dari warga sekitar. Ia telah mengalami suka dan duka selama bertani. Ada juga cerita lucu ketika kerbaunya kabur hingga merusak sawah milik orang lain.
Narji bertani banyak tanaman, salah satunya jahe merah yang ditanam di salah satu bagian halaman rumahnya. Ia belajar menanam jahe merah mulai dari bibit hingga proses panen bersama ayah mertuanya.
Lahan yang digunakan merupakan lahan bekas persawahan yang disulap oleh mertuanya menjadi kebun jahe merah. Mertua Narji yang bernama Sudarjo rupanya sangat berpengalaman dalam hal bertani jahe merah.
Narji sendiri terjun langsung dengan mencangkul tanah dari satu bagian ke bagian lainnya. Tak hanya memanen, ia juga ditantang sang mertua untuk mencangkul dan menanam bibit-bibit jahe merah yang belum sempat ditanam.
Selain mengurus lahan sendiri, Narji juga beberapa kali bekerja sama dengan petani lain di Pekalongan. Ia berkolaborasi petani porang yang sebelumnya adalah seorang anggota dewan. Narji belajar banyak dari petani-petani yang lebih handal.
Melalui kolaborasi ini, Narji belajar cara bertani hingga menjual porang-porang hasil panennya. Ia bahkan menggali tanah ditanami langsung menggunakan tangannya sendiri. Sungguh totalitas sekali ya, Narji.
Kontributor: Chusnul Chotimah
Berita Terkait
-
Terbang ke India, Prabowo Tetap Pantau Bencana Longsor di Pekalongan: Bantuan Harus Cepat dan Tepat Sasaran
-
Bencana Longsor di Pekalongan: 17 Tewas, 9 Hilang, Tim SAR Berpacu dengan Waktu
-
Bencana Longsor di Kabupaten Pekalongan, 17 Tewas dan 9 Masih Hilang
-
Skill Jogo Bonito Rekan Justin Hubner di Belgia: Posisi Winger Berdarah Pekalongan
-
Dua Aktivitas Seru di Pekalongan: Menjelajah Kampung Batik dan Safari di Pinggir Pantai!
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali