SuaraJogja.id - Dua geng SMP di Kabupaten Bantul hendak melakukan tawuran pada Jumat (1/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB. Kedua geng itu adalah Sebasa alias SMPN 1 Bambanglipuro dengan geng Esperose dengan geng SMPN 2 Sewon.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menyampaikan, kejadian itu berawal dari saling sindir dari media sosial akhirnya terjadi kesepakatan untuk tawuran. Mereka saling mengejek antar geng.
"Jadi geng Sebasa dengan Esperose saling menjelekkan satu sama lain di media sosial," ujar AKBP Ihsan dalam konferensi pers di Mapolres Bantul, Jumat (1/10/2021) sore.
Kronologi penangkapan terhadap empat orang yang masih berstatus pelajar itu berawal dari informasi masyarakat bahwa di daerah Bakulan banyak anak-anak remaja naik sepeda motor sambil membawa senjata tajam. Lantas, polisi melakukan penyisiran di Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Jetis.
Baca Juga: Ada Insiden Berdarah, Bupati Karawang Evaluasi PTM
"Dari hasil penyisiran kami amankan empat orang anak serta dua unit sepeda motor. Bahkan kami juga menemukan dua buah senjata tajam (sajam)," paparnya.
Adapun identitas keempat pelajar itu yakni MRM (17) asal Bantul, YP (16) asal Bambanglipuro, dan RKM (15) dan AEJ (15) asal Bambanglipuro. Dari empat orang itu diketahui ada yang tidak bersekolah.
"Si YP ini ternyata sudah enggak sekolah. Tapi rata-rata umurnya masih di bawah 18 tahun," katanya.
Menurut pemeriksaan ke empat anak itu, pada awalnya mereka sedang nongkrong di lapangan Sidomulyo, Bambanglipuro sekitar pukul 00.00 WIB. Kemudian datang seseorang berinisial HN dan temannya yang saat ini masih dalam pencarian.
"Kedua orang ini mengajak empat orang itu untuk melakukan perkelahian antar geng. HN membagikan senjata tajam, setiap satu motor dikasih satu sajam," jelasnya.
Baca Juga: Belasan Bocah Ditangkap Hendak Tawuran di Tebet, Celurit hingga Panah Disita
Rombongan mereka menuju perempatan Palbapang, setibanya di lokasi, ternyata jumlah lawan tawuran dari geng Esperose lebih banyak. Sehingga keempat anak yang diamankan bersama HN melarikan diri ke arah timur.
"Sampai di perempatan Bakulan, HN dan temannya mengendarai sepeda motor ke arah selatan. Sementara empat orang yang kami tangkap lari ke arah timur," ujarnya.
Meskipun masih berstatus sebagai pelajar, sambungnya, proses hukum akan tetap berjalan. Pasalnya, mereka kedapatan membawa senjata tajam.
"Karena mereka punya sajam, jadi proses hukumnya tetap dilanjutkan. Untuk sajamnya mereka bikin sendiri," katanya.
Adapun barang bukti yang diamankan meliputi satu motor Honda Beat warna putih berpelat nomor AB 5571 QT, satu motor Honda Beat dengan nomor polisi AB 4545 ST, satu buah celurit, dan satu buah gergaji besar.
Untuk ancamannya, mereka dijerat Pasal 2 ayat 1 UU No.12/1991 tentang Senjata Tajam dengan hukuman penjara maksimal 10 tahun.
Berita Terkait
-
Pelajar Anggota Paskibraka di Semarang Tewas Tertembak, Polisi Berdalih Bubarkan Tawuran
-
Langkah Nyata Cegah Bentrok, Jakarta Timur Tutup Akses Tawuran di Tembok Pinggir Rel
-
Ngeri! Tawuran Maut Kebon Singkong Vs Cipinang Jagal di Jaktim: Satu Tewas Tersambar Kereta hingga Kena Panah di Leher
-
Dendam Membara di Klender: Tawuran Antar Kampung Pecah Lagi, Polisi Sita Sajam
-
Tawuran Brutal di Kereta Paris: Remaja Bersenjata Kapak, Pedang, & Tongkat Baseball
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi