SuaraJogja.id - Sebanyak sembilan orang di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul terkonfirmasi positif Covid-19. Klaster ini mencuat usai mereka melakukan senam bersama.
Kepala Puskesmas Bambanglipuro Tarsisius Glory menjelaskan, ada pelaku perjalanan dari Kalimantan yang berkunjung ke Sidomulyo. Lantas, saat dia akan pulang ke Kalimantan, dia harus menjalani tes swab PCR.
"Ternyata dari hasil tes swab PCR diketahui dia terkonfirmasi positif Covid-19," kata dihubungi SuaraJogja.id pada Senin (11/10/2021).
Mendapati ada warga yang positif Covid-19, pihaknya melakukan tracing terhadap keluarganya. Dari hasil tracing keluarganya, ditemukan satu orang yang juga positif Covid-19.
"Setelah kami temukan satu kasus positif, lalu kami tracing lagi istri dan ibu istrinya ini," paparnya.
Ibu tersebut ternyata sempat iktu senam bersama warga lainnya beberapa hari yang lalu. Warga lain yang sempat ikut senam bersama ibu itu kemudian masuk dalam daftar tracing.
"Dari dia ikut senam dan hasil tracing ada delapan orang yang tertulari virus corona," ungkapnya.
Mereka saat ini sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah masing-masing. Menurutnya, mereka termasuk orang tanpa gejala (OTG).
"Mereka termasuk OTG karena sudah disuntik vaksin Covid-19. Sampai sekarang terus kami pantau kondisinya meski isoman, kami juga bujuk mereka agar mau dibawa ke isolasi terpusat," katanya.
Baca Juga: Situs Corona Milik Pemkab Bantul Diretas, Ini yang Dilakukan Kominfo
Dari delapan orang itu, lanjutnya, tenaga kesehatan (nakes) terus melakukan tracing. Pasalnya, mereka juga punya keluarga.
"Hari ini kami kembangkan dan hasilnya negatif, mereka tes mandiri di swasta.
Upaya yang dilakukan agar penyebaran virus corona tidak meluas, pihaknya selalu mengedukasi kepada masyarakat soal pentingnya protokol kesehatan.
"Di mana pun berada agar selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pokoknya 5M ini tidak boleh ditinggalkan," tambahnya.
Selain itu, testing serta tracing juga harus ditingkatkan mengingat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan penurunan PPKM dari level 3 ke 2 pada akhir Oktober ini. Ia menyampaikan bahwa penemuan klaster senam tersebut justru bisa mempercepat penurunan level PPKM.
"Kalau ada kasus segera testing dan tracing. Seperti kasus ini, ya kalau enggak dilakukan tracing, tidak akan ketemu dan level PPKM enggak akan turun," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
ODGJ di Sleman Kembali ke Masyarakat: Ini Strategi Dinkes yang Diklaim Berhasil
-
Jangan Sampai Terlambat, Prediabetes Mengintai Anak Muda: Kenali Risikonya & Cara Mengatasinya
-
Prabowo Turun Tangan, Indonesia Kirim Kontingen Terbesar ke SEA Games Berkuda, Target Emas
-
Kasus Bunuh Diri Meningkat Tiga Tahun Terakhir di Sleman, Tekanan Ekonomi Jadi Pemicu Utama
-
DANA Kaget Hari Ini, Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Link Aktif Saldo Gratis untuk Warga Jogja