Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 12 Oktober 2021 | 12:45 WIB
[ILUSTRASI] Seorang lansia divaksin Covid-19 di Kawasan Ngarsopuro Jalan Diponegoro, Selasa (15/6/2021). (Suara.com/Budi Kusumo)

SuaraJogja.id - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo telah menyentuh angka 77 persen. Namun dari jumlah itu Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo mencatat masih ada sekitar 27 ribu lansia yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati tidak memungkiri bahwa kondisi penambahan kasus positif Covid-19 di wilayahnya sudah turun secara signifikan, dengan tentunya dengan dibarengi oleh capaian vaksinasi yang baik juga.

"Puji Tuhan kondisi ini sudah semakin membaik dan memang penurunannya (kasus positif) signifikan. Kondisi ini juga seiring dengan capaian vaksinasi di Kulon Progo yang sudah mencapai 77,3 persen," kata Baning kepada awak media, Selasa (12/10/2021).

Dijelaskan Baning, secara keseluruhan total sasaran penerima vaksinasi Covid-19 di Kulon Progo sendiri mencapai 342.720 orang. Sedangkan saat ini sudah mencapai 264.775 orang atau 77,3 persen.

Baca Juga: Kota Malang Catat 86 Persen Cakupan Vaksinasi Dosis Pertama

Namun yang menjadi perhatian, saat ini capaian vaksinasi bagi lansia masih belum maksimal. Dari target sasaran sebanyak 63.049 lansia sejauh ini tercatat baru 36.117 orang lansia atau 57,3 persen yang menerima vaksinasi.

"Dari 77,3 yang sudah divaksin tadi masih ada 27 ribu lansia yang belum mendapatkan vaksinasi," tuturnya.

Kondisi ini dinilai akibat dari keterbatasan lansia dalam mengakses vaksin Covid-19. Oleh karena itu, kata Baning, untuk tetap menjaga kondisi penurunan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Masyarakat diharap tetap waspada salah satunya dengan mau untuk melakukan pemeriksaan swab baik PCR maupun antigen. Guna memastikan yang bersangkutan tetap sehat dan tidak membawa virus.

"Oleh karena itu masyarakat kami harapkan untuk tetap mau dilakukan pemeriksaan swab baik PCR atau antigen agar diketahui statusnya apakah membawa virus atau tidak," ujarnya.

Baca Juga: Simak, Penjelasan WHO Soal Mengapa Penyintas Covid-19 Tetap Perlu Vaksinasi

Baning menuturkan dalam bulan Oktober ini terjadi penurunan kasus positif Covid-19 yang signifikan. Hingga Senin (12/10/2021) kemarin tercatat sudah ada 59 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebanyak 59 jumlah kasus positif Covid-19 di bulan Oktober itu berasal dari 2.874 sampel yang sudah diambil. Sehingga memang menjadikan positivity rate di Bumi Binangun turun menjadi hanya dua persen saja.

"Hal ini sudah dilakukan upaya semaksimal mungkin oleh puskesmas dan rumah sakit agar semua kontak dengan kasus positif ini mau diambil spesimennya. Namun saat ini sudah mulai masyarakat menolak untuk dilakukan pemeriksaan antigen atau PCR," ungkapnya.

Kondisi itu justru berbahaya bagi kelompok-kelompok rentan seperti lansia. Terlebih kelompok tersebut belum mendapatkan atau menerima vaksinasi Covid-19.

Sebab tidak menutup kemungkinan virus Covid-19 masih bisa menular dan mengakibatkan efek yang fatal pada kelompok rentan khususnya lansia. Baik kemudian terpapar lalu mendapat gejajala berat hingga meninggal dunia.

"Dengan tidak diketahui status ini maka kelompok-kelompok rentan seperti yang saya sampaikan tadi (lansia) akan beresiko menjadi sakit berat dan kemungkinan meninggal (jika terpapar Covid-19). Karena dari 59 kasus (di Oktober) tadi 4 di antaranya meninggal dan ini kelompok usia di atas 55 tahun," paparnya.

Baning berpesan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara disiplin. Meskipun memang saat ini telah terjadi penurunan kasus positif Covid-19 secara signifikan.

"Pesan kami tetap laksanakan protokol kesehatan, jaga jarak satu sama lain, menggunakan masker dengan benar dan selalu mencuci tangan dengan sabun atau handzanitizer," pungkasnya.

Load More