"Kadang ada motor yang masih lengkap surat-suratnya. Ya sudah tidak jadi saya preteli, saya simpan sendiri untuk direstorasi," imbuhnya.
Sukses membuat robot pertamanya, tiga bulan kemudian pihaknya kebanjiran pesanan untuk membuat robot serupa. Paling banyak robot itu dijual lalu dikirim ke Tiongkok. Bahkan ada yang pernah pesan 10 robot.
"Robot yang dibeli dari saya, biasanya dijual lagi di sana. Pembelinya kebanyakan pebisnis," katanya.
Adapun robot termahal harganya Rp60 juta berbentuk gajah. Robot tersebut laku terjual tiga bulan yang lalu.
Proses
Sebelum membuat satu unit robot, langkah pertama yang dikerjakan ialah mempreteli sepeda motor. Bagian sepeda motor seperti yang terbuat dari plastik, ban, dan kabel tidak terpakai.
Lalu dibersihkan menggunakan bensin dan sabun. Selesai dibersihkan, perakitan robot dimulai dari kaki hingga ke kepala.
"Setelah melalui semua proses itu baru dilas agar menjadi satu kesatuan dan kokoh," terangnya.
Ia mengatakan, setelah jadi baru masuk ke proses pengecatan. Butuh waktu kurang lebih dua hari agar cat benar-benar kering.
"Cat di robot baru kering sekitar dua hari. Untuk urusan warna ada yang memang diminta oleh si pemesan dan ada juga dari saya pilih sendiri," ujar pria lulusan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Bantul itu.
Baca Juga: BEI Kaji Rencana Transaksi Saham Menggunakan Robot Trading
Awalnya jumlah karyawannya hanya ada enam orang. Namun, seiring banyaknya pesan yang masuk maka dia merekrut lagi enam orang.
"Jadi total ada 12 orang karyawan. Dengan bantuan mereka, dalam waktu satu bulan menghasilkan kurang lebih lima unit robot," ucapnya.
Ihwal desain robot, sambungnya, kebanyakan pemesan tidak meminta secara spesifik bentuknya seperti apa. Hanya bermodalkan kepercayaan, pembeli menyerahkan kepada Eri untuk merancangnya.
"Jadi modal percaya saja. Tidak ada pesanan khusus, yang penting berbentuk robot saja. Karena mereka sudah kenal lama dengan saya," tuturnya.
Sejauh ini total robot yang sudah dibuat ada 30 robot.
Salah seorang pegawainya Prambudi menuturukan, ia sudah bekerja di Er Studio Art selama lima tahun. Menurutnya, merakit robot cukup rumit karena hal yang baru.
Berita Terkait
-
BEI Kaji Rencana Transaksi Saham Menggunakan Robot Trading
-
Facebook Gunakan Robot untuk Pasang Kabel Serat Optik di Daratan
-
4 Motor Kopling Bekas dengan Harga Lebih Murah dari Honda Beat: Tenaga Mantap, Desain Oke!
-
Viral Pedagang Nasi Goreng Masak Pakai Robot, Tuai Perdebatan Warganet
-
Pedagang Nasi Goreng Kaki Lima Pakai Robot untuk Memasak, Ternyata Malah Bikin Ragu
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri
-
Pemilik Resto Diperiksa, Fakta Baru di Balik Tewasnya Bocah Tertimpa Kentongan di Kulon Progo