SuaraJogja.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah melantai pada 2003 di pasar modal (all time high). Mengutip data Bloomberg, kapitalisasi pasar BBRI menembus Rp638,39 triliun pada penutupan perdagangan bursa Selasa, (12/10/2021). Sebelumnya kapitalisasi pasar terbesar sepanjang sejarah BRI mencapai Rp603,06 triliun yaitu pada 20 Januari 2021. Pencapaian ini semakin mengukuhkan perseroan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Kapitalisasi pasar BBRI yang menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah tersebut terdorong oleh penambahan jumlah saham dari rights issue dalam rangka Holding Ultra Mikro. Seperti diketahui, BRI menyelesaikan proses rights issue dalam rangka penguatan ekosistem usaha ultra mikro nasional melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, suksesnya pelaksanaan rights issue dan pergerakan positif saham BBRI pasca rights issue merupakan apresiasi dan dukungan positif dari investor terhadap langkah strategis BRI.
“Peningkatan kapitalisasi pasar yang menembus all time high itu tak terlepas dari kejelasan visi dan strategi BRI ke depan dengan value proposition dari rights issue tersebut. Yakni penguatan ekosistem usaha ultra mikro nasional sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perseroan,” ujarnya.
Baca Juga: BRI Catat Rekor Kapitalisasi Pasar Terbesar Sepanjang Sejarah
Langkah tersebut merupakan komitmen BRI dalam memperkuat core competency di segmen Mikro dan UMKM secara umum. Dengan menyasar segmen ultra mikro, BRI siap masuk ke segmen bisnis yang lebih kecil dari mikro atau go smaller namun dengan potensi ekonomi yang besar.
Holding Ultra Mikro juga akan berkontribusi terhadap konsep-konsep pembangunan yang berdasarkan Environmental, Social, dan Governance (ESG). Melalui pemberdayaan pelaku usaha Ultra Mikro, BRI selaku induk Holding Ultra Mikro akan meningkatkan kapabilitas usaha di segmen tersebut, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
“Saya kira ini yang diapresiasi oleh investor publik dengan baik. Dan ini merupakan spirit bahwa sebenarnya struktur ataupun pilar ekonomi Indonesia memang masih mayoritas didukung oleh segmen yang kecil-kecil, terutama di UMKM, dan terutama lagi di ultra mikro yang masih banyak yang harus kita layani,” ungkap Sunarso.
Terkait potensi bisnis yang besar di ekosistem usaha UMi tersebut Sunarso menegaskan pada 2019 dari 65 juta usaha mikro atau 98,67% dari total usaha di Indonesia, terdapat sekitar 58 juta usaha ultra mikro di dalamnya. Namun hanya sekitar 20 juta usaha ultra mikro yang telah memperoleh akses pendanaan dari sumber formal seperti bank, BPR, perusahaan gadai, koperasi, maupun lembaga keuangan lainnya.
Sedangkan sekitar 12 juta usaha ultra mikro baru mendapat akses pendanaan dari sumber informal, seperti keluarga, kerabat, dan lembaga lainnya. Masih terdapat pula sekitar 14 juta usaha ultra mikro yang belum memiliki akses pendanaan sama sekali.
Baca Juga: BRI Liga 1: Persib Waspadai Ketajaman Lini Serang Bhayangkara FC
Dengan hadirnya Holding Ultra Mikro, perseroan optimis mampu menjaga pertumbuhan kredit di segmen mikro sekitar 14%-15% per tahun. Kemudian khusus untuk ultra mikro pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 18%-19% per tahun.
“Saya melihat kunci daripada suksesnya rights issue ini dan bahkan menjadikan rights issue ini terbesar di Asia Tenggara, sekali lagi adalah kejelasan visi dan strategi BRI ke depan. Kami ingin create value, tidak hanya BRI sebagai bank only tetapi melalui induk, melalui holding, melalui anak-anak perusahaan,” pungkas Sunarso.
Berita Terkait
-
Cara Bayar Pajak Mobil Online, Bisa Juga untuk Motor
-
Ian Andrew Gillan Mulai Pimpin Latihan PSIS Semarang
-
Lakukan Evaluasi, Bali United Bidik Banyak Kemenangan di Seri Kedua BRI Liga 1
-
Berprestasi, BRI Raih Special Award for Digital Resiliency dan CIO of the Year
-
BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dalam IDC Future of Enterprise Awards 2021
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan