SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman merencakan untuk melakukan sampling testing swab kepada siswa dan guru di lingkungan sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini guna memastikan kesehatan semua pihakn yang berada di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, sampling swab itu telah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman. Direncakan sejumlah guru dan siswa akan menjalani testing itu dengan swab antigen.
"Iya sampling mungkin di minggu-minggu depan. Kami sudah koordinasi dengan dinas kesehatan kita akan melaksanakan sampling ke sekolah, nanti sampling siswa dan guru," kata Ery saat dihubungi, Kamis (14/10/2021).
Ery menyebut bahwa sampling swab itu bertujuan untuk memastikan kesehatan para warga sekolah. Mulai dari siswa hingga guru yang sudah berinteraksi setelah PTM kembali dilaksanakan.
"Ini sampling swab hanya untuk memastikan kesehatan saja. Sudah kita rencanakan dengan Dinkes" ujarnya.
Kendati begitu, Ery belum bisa memastikan kapan waktu pelaksanaan sampling testing itu akan dilaksanakan. Termasuk dengan sekolah mana yang bakal ikut terlibat.
"Kita masih mencari waktunya dan sekolah mana nanti saja. Tapi akan ada itu sampling, hanya untuk memastikan saja bahwa semua sehat," tuturnya.
Disampaikan Ery, sejauh ini vaksinasi bagi pelajar di Bumi Sembada telah mencapai 93 persen. Hanya menyisakan penyintas Covid-19 dan pelajar yang berusia 12 tahun ke bawah.
"Vaksinasi siswa sudah mungkin 93 persen, hanya tinggal anak-anak penyintas sama yang belum 12 tahun sebetulnya. Ini melanjutkan vaksinasi dosis kedua saja sudah mau selesai," terangnya.
Baca Juga: Bupati Sleman Bakal Langsung Tutup Sekolah jika Ditemukan Kasus Positif Selama PTM
Diketahui bahwa PTM serentak di Kabupaten Sleman sudah dimulai sejak minggu lalu. Sejauh ini kegiatan PTM di Sleman telah digelar pada sebanyak 119 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sampling 5 Sekolah Dasar (SD) di masing-masing kapanewon dengan total saat ini 85 SD.
Sejauh ini, Disdik Sleman bersama dengan OPD terkait hingga puskesmas yang ikut mengawasi pelaksanaan PTM menyebut sejauh ini telah berlangsung baik. Untuk evaluasi selanjutan sendiri baru akan dilaksanakan pada minggu depan.
"Nanti senin kami akan evaluasi dengan pengawas dan pemantau, tapi sementara ini semuanya berjalan dengan baik, prokes ketat juga dilaksanakan. SOP yang kita sampaikan juga ditaati dengan sekolah, kami juga ikut keliling melihat itu," ungkapnya.
Nantinya, lanjut Ery, jika evaluasi itu berjalan baik bukan tidak mungkin ada penambahan jumlah sekolah khususnya SD yang akan dibuka.
"Mungkin durasi waktu tidak hanya dua hari bisa kita tambah juga. Tapi itu kita pelan-pelan bertahap, untuk memastikan semuanya aman," tandasnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bakal mengambil langkah tegas terkait dengan kelangsungan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Ia menegaskan bakal menutup PTM di sekolah bersangkutan jika ditemukan adanya sebaran kasus positif Covid-19.
Berita Terkait
-
Bupati Sleman Bakal Langsung Tutup Sekolah jika Ditemukan Kasus Positif Selama PTM
-
Menilik Pelaksanaan PTM Terbatas di Sekolah, Apakah Sudah Aman?
-
Ada 41 Sekolah di Bontang Gelar Tatap Muka Terbatas, 18 Tingkat SD, 8 SMP
-
Disdik Bakal Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Untuk SD di Kota Bogor
-
Disdik Medan Masih Kaji PTM Terbatas Tingkat SD
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak