Lalu untuk persiapan kelas berikutnya, nanti kelas atau ruangan yang dipakai itu akan dibersihkan. Serta tidak lupa disemprot menggunakan desinfektan. Para wali akan turut andil dalam membersihkan ruangan sebagai bentuk kerja sama.
Tidak hanya teknis penerapan prokes di sekolah saja. Sebelum dimulainya PTM, kata Hatri, pihak sekolah juga meminta dengan tegas persetujuan atau izin orang tua siswa agar anaknya bisa ikut PTM.
"Walaupun wali itu bilang boleh tapi belum ada surat izin itu kami tidak membolehkan untuk maju. Jadi harus ada surat izin hitam di atas putih bermaterai 10 ribu," tegasnya.
Belum lagi, Hatri menyebut bahwa siapapun baik guru atau karyawan bahkan siswa yang merasa tidak enak badan disarankan tetap di rumah.
Baca Juga: Nekat Datang ke Solo, Ratusan Suporter PSS Sleman Diciduk Polisi, 150 Motor Dikandangkan
"Pokoknya guru, karyawan, atau siswa yang sekiranya tidak sehat tidak diperbolehkan ke sekolah. Walaupun hanya pilek sedikit tetap tidak ke sekolah saja," jelasnya.
Secara khusus dari sekolah mendorong bagi siswa yang telah memasuki usia 12 tahun ke atas untuk segera vaksin. Dengan total siswa 175, disampaikan Hatri, semua siswa berusia di atas 12 tahun telah divaksin.
Meskipun PTM sudah berjalan, Hatri menuturkan sekolah juya tetap menerapkan sistem pembelajaran hybrid. Tujuannya untuk tetap memberikan hak yang sama kepada anak-anak yang belum bisa datang ke sekolah.
"Semua orang tua menyetujui. Hanya ada beberapa siswa yang tinggal di luar kota yang belum bisa bergabung," jelasnya.
Bahkan antusiasme dari anak-anak khususnya dari kelas rendah itu sangat tinggi untuk mengikuti PTM. Terlihat saat hari pertama PTM kembali dibuka.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Sudah Dimulai, Orangtua Wajib Jaga Daya Tahan Tubuh Anak
Anak-anak yang sangat senang bisa PTM itu datang lebih awal ke sekolah bahkan ketika bapak ibu guru belum datang.
"Anak-anak itu senang sekali, hari pertama itu saking senagnya ada anak-anak yang sebelum gurunya datang atau sesuai dengan jadwal diharapkan untuk datang ke sekolah, mereka sudah di sekolah lebih awal. Karena katanya seneng. Antusiasme siswa sangat tinggi terutama yang baru kelas 1 dan 2," ungkapnya.
Menurut Hatri, pembelajaran secara langsung itu penting untuk dilakukan. Terlebih saat mereka akhirnya bisa bertemu dengan orang-orang lain baik guru dan temannya secara langsung.
"Kalau tatap muka itu paling tidak, ada hubungan atau komunikasi sama anak walaupun online juga tapi ini langsung. Anak dengan guru, anak dengan anak, terus juga bisa melihat lingkungan sekolah," sebutnya.
Ia berharap ke depan kondisi pandemi semakin membaik khususnya di wilayah Bumi Sembada. Sehingga akan lebih banyak sekolah yang kemudian kembali buka dan menggelar PTM.
"Harapannya bisa segra menyusul sekolah-sekolah yang lain untuk melaksanakan PTM secara terbatas. Kita menyesuaikan disiplin prokes dan jujur," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Nekat Datang ke Solo, Ratusan Suporter PSS Sleman Diciduk Polisi, 150 Motor Dikandangkan
-
Pembelajaran Tatap Muka Sudah Dimulai, Orangtua Wajib Jaga Daya Tahan Tubuh Anak
-
900 Suporter PSS Sleman Diciduk, Kapolresta: Internal Selesaikan di Sleman Jangan di Solo!
-
Hendak Demo PSS Sleman, 900 Suporter Diciduk di Solo, Sempat Terjadi Perlawanan
-
Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD di Tangerang Belum Direkomendasikan, Ini Alasannya
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
Terkini
-
Warga Jogja Jangan Ketinggalan, Link Aktif Klaim Saldo DANA Kaget di Sini
-
BMW Hantam Motor di Palagan, Mahasiswa Tewas! Netizen Geruduk Kampus Pelaku?
-
Bangun Insinerator Swadaya, Warga Kricak Kidul Sulap Sampah Residu jadi Energi
-
Detik-detik Kecelakaan Motor di Godean, Korban Cedera Parah
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda