SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 sangat berdampak di bidang pendidikan, karena memunculkan kebijakan belajar online atau daring. Perubahan metode pelajaran yang tiba-tiba ini tentu memunculkan banyak tantangan.
Psikolog anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, menyebut saat ini tercatat 1,7 miliar anak di seluruh dunia terpaksa belajar daring karena pandemi Covid-19.
Karena belajar daring ini, pria yang akrab disebut Kak Seto itu mengungkap berbagai hambatan yang dirasakan oleh anak.
Anak yang semula terbiasa belajar di kelas harus menatap layar berjam-jam, sehingga mereka lelah, mengantuk, tertidur, sehingga pelajaran kadang-kadang diterima dalam suasana yang tidak nyaman.
Baca Juga: Kak Seto: Orangtua Perlu Hargai Potensi Anak demi Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
"Akhirnya, pusing tujuh keliling, suasananya jadi tegang, orangtua stres, anak belajar jadi tidak optimal," ujar Kak Seto dalam webinar parenting yang diadakan SD Budi Mulia Dua Pandeansari, Sabtu (16/10/2021).
Suasana belajar yang membosankan serta materi pelajaran yang sulit diterima ini pun akhirnya bisa memicu konflik keluarga dan melahirkan kekerasan terhadap anak.
"Secara nasional, ini yang terjadi, kadang ayah dan bunda mengomeli, membentak, dampaknya anak yg semula senang belajar, gembira, tiba-tiba jadi gelisah, cemas, mengalami gangguan tidur, sulit makan, marah dan akhirnya dilihat sebagai malas belajar," jelas Kak Seto.
Karenanya, Kak Seto menekankan pentingnya membangun resiliensi pada anak. Resiliensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan tahan banting dalam setiap situasi sulit, seperti misalnya saat terjadi bencana.
Resiliensi ini penting untuk dilatih dan dikembangkan pada anak, untuk bisa membantu mereka menemukan peluang dalam mengoptimalkan potensi dan prestasi dalam situasi apapun.
Baca Juga: LPAI-KPAI Kecam Bayi Dijadikan Manusia Silver di Tangsel: Jelas Eksploitasi Anak
Tentunya, membuat anak bisa diajak untuk beradaptasi di situasi yang sulit dan tidak mudah mengeluh, orangtua perlu membimbing dengan kasih sayang.
Menurut Kak Seto, membangun resiliensi anak pada dasarnya dengan menanamkan perilaku positif. Yakni perilaku senyum, penuh rasa syukur, menjalankan ibadah, selalu berdoa untuk diri sendiri maupun orang lain, dan komunikatif di mana anak juga didengarkan pendapatnya.
"Para orangtua mohon berkenan jadi sahabat anak dan idola anak, tidak main perintah, main paksa, main bentak, beri kasih sayang dan kekuatan cinta dengan selalu tersenyum. Orangtua perlu mengambil S3 (sangat sabar sekali) atau S5 (sangat sabar sekali dan selalu senyum), itu juga akan membuat anak-anak merasa nyaman belajarnya," jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, selama pandemi ini survey dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menemukan 13 persen anak sudah mengalami depresi secara nasional.
Bahkan kekerasan terhadap anak juga meningkat. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan anak-anak yang dicubit, dipukul, dijambak, ditarik, hingga ditendang.
Berita Terkait
-
Profil Kak Kresno, Saudara Kembar Kak Seto yang Punya Profesi Mentereng
-
Profil Kak Seto, Setia Jadi Sahabat Anak di Usia 73 Tahun
-
Momen Eca Aura Panggil Kak Seto dengan Sebutan Kakek Tuai Pro dan Kontra
-
Kak Seto Sebut Pelaku Perkosa dan Pembunuh Siswi SMP di Palembang Lakukan Kamuflase Kreatif
-
Tragedi Palembang: Kak Seto Ungkap Pentingnya Pendidikan Etika Cegah Kekerasan Anak
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
Terkini
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS