Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 20:55 WIB
Pemerhati Anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)

SuaraJogja.id - Potensi dan prestasi siswa adalah hal utama yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Setiap anak memiliki potensi masing-masing untuk berprestasi. Prestasi merupakan salah satu tujuan dan ukuran keberhasilan bagi seorang siswa. Sebagai orang tua tugas kita adalah membangun potensi yang terdapat dalam diri anak.

Guna membangun potensi dan prestasi, SD Budi Mulia Dua Pandeansari menghadirkan Parenting Webinar bertajuk “Membangun Resiliensi Anak untuk Mengoptimalkan Potensi dan Prestasi” pada hari Sabtu, 16 Oktober 2021. Sebagai informasi, webinar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada orang tua mengenai kiat-kiat untuk mengoptimalkan potensi dan prestasi anak. Adapun webinar merupakan hasil kerja sama antara SD Budi Mulia Dua Pandeansari dengan Shinkenjuku dan Cahaya Inspirasi Anak (CIA).

Dalam webinar tersebut Ketua Yayasan Budi Mulia Dua Ahmad Hanafi Rais menyampaikan, “Anak merupakan anugerah dan bukan beban, pemberian dari Allah yang dipercayakan kepada kita sebagai orang tua. Meyakini anak sebagai anugerah adalah fitrah untuk kita sebagai orang tua. Cara menyikapinya saja yang butuh ilmu yang tepat”. Beliau menambahkan, “Selain sebagai anugerah, anak juga ebih banyak memberi dan tidak meminta. Maksudnya memberi ketenangan, tawa, candaan, kesejukan pandangan, dan kesejukan dihati kita sebagai orang tua. Dua hal ini yang patut kita pegang sebagai orang tua.”

Narasumber dalam webinar ini adalah Dr Seto Mulyadi, MPsi, atau biasa dikenal dengan sebutan Kak Seto. Ia merupakan ketua umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia. Dalam webinar ini, Kak Seto menyampaikan beberapa tips membangun resiliensi anak untuk mengembangkan potensi dan prestasi mereka.

Baca Juga: Melatih Sikap Resiliensi pada Anak, Kak Seto Beri Catatan Penting untuk Orangtua

Sebab dewasa ini anak dihadapkan dalam kondisi pandemi. Pembelajaran dilakukan secara daring sehingga akan memengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan mental anak. Meskipun demikian, harapannya anak memiliki resiliensi yang baik.

Menurut Kak Seto, "Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan teguh dalam situasi yang sulit. Resiliensi juga merupakan kemampuan untuk bangkit dari segala macam tekanan, termasuk untuk merespons secara sehat saat berhadapan dengan penderitaan, dalam konteks terkini bagi siswa yang belajar di masa pandemi."

Dalam webinar yang dihadiri oleh 293 peserta baik wali murid dari SD BMD Pandeansari maupun wali murid dari berbagai daerah, Kak Seto menyampaikan bahwa cara membangun resiliensi pada anak di antaranya menanamkan perilaku positif, komunikasi yang baik, kooperatif, dan hidup aktif dan sehat.

Kak Seto menambahkan, "Sistem pendidikan yang baik akan mendukung karakter anak." Hal ini sesuai dengan 8 basis pembelajaran anak di SD Budi Mulia Dua Pandeansari, salah satunya adalah setiap individu unik sehingga ia mempunyai cara dan kemampuan masing-masing untuk berkembang menjadi dirinya sendiri.

Kak Seto juga menyampaikan rasa bahagia bisa mengenal sekolah ini, bahkan jika tinggal di Jogja akan menyekolahkan cucunya di SD BMD Pandeansari.

Baca Juga: Kak Seto: Teman Orang Asing Saya Bilang Indonesia Seolah-olah Surga Paedofil

Dia mengakhiri webinar ini dengan sebuah kalimat "Kita semua harus mendidik dengan cinta. Sebagai orang tua seharusnya kita mengasuh anak dengan senyuman tanpa adanya unsur kekerasan. Mari mendidik anak dengan kekuatan cinta."

Load More