SuaraJogja.id - Universitas Jogja jurusan kedokteran. Fakultas Kedokteran seringkali menjadi pilihan calon mahasiswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebagian orang juga masih menganggap dokter adalah profesi yang mulia, sehingga menjadi salah satu pekerjaan yang diinginkan para orang tua untuk anaknya.
Namun tidak semua perguruan tinggi memiliki Fakultas Kedokteran. Fakultas ini hanya ada di kampus dan di kota tertentu.
Salah satunya adalah Yogyakarta. Di kota ini ada sejumlah perguruan tinggi yang membuka Fakultas Kedokteran, dan berikut diantaranya.
Baca Juga: 5 Universitas Jogja Swasta Terbaik 2021, Ada Atma Jaya
1. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Tak dipungkiri lagi kalau Universitas Gadjah Mada adalah perguruan tinggi yang bergengsi di Jogja, dan banyak diidam-idamkan calon mahasiswa, termasuk calon mahasiswa kedokteran. Mengutip laman ugm.ac.id, Fakultas Kedokteran merupakan fakultas tertua di UGM. Fakultas ini berdiri pada 5 Maret 1946 dan memiliki visi dan misi yang tak dapat dipisahkan dengan visi dan misi Universitas Gadjah Mada, yakni menjadi Fakultas Kedokteran yang berkelas dunia.
Fakultas Kedokteran UGM memiliki tiga Program Studi tingkat sarjana, Dua puluh Program Studi Dokter Spesialis, enam Program Studi tingkat magister dan satu Program Studi Doktor. Hingga kini Fakultas Kedokteran UGM telah meluluskan ribuan alumni yang berkiprah di dunia Kesehatan di berbagai tempat di Indonesia.
2. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Tak hanya perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta di Yogyakarta juga memiliki Fakultas Kedokteran. Salah satunya adalah Universitas Islam Indonesia yang terletak di Jalan Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta. Mengutip laman fk.uii.ac.id, Fakultas Kedokteran UII dibuka pertama kali pada 2001, dengan program studi Strata satu Pendidikan Dokter. Sejak pertama kali berdiri, fakultas ini telah menerapkan sistem pembelajaran PBL, atau Problem Solve Learning. Dlam system belajar ini, mahasiswa diajarkan ilmu kedokteran untuk memecahkan masalah.
Baca Juga: 10 Universitas Swasta Jogja Terkenal: UAD, UKDW hingga Atma Jaya
Fakultas Kedokteran UII memiliki motto “Be A Good Muslim Doctor”. Motto ini dipilih dengan tujuan agar semua lulusan fakultas ini dapat memberikan kebaikan dan manfaat dimanapun mereka berada. Ini sesuai dengan misi agama Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam.
3. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta beralamat di Jalan Lingkar Selatan Geblagan, Bantul, Yogyakarta. Fakultas Kedokteran ini sudsh menyandang akreditasi A dari BAN-PT. Laman umy.ac.id menulis, Program Pendidikan Dokter UMY terdiri dari dua program studi, yakni Program Sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter. Kedua program studi tersebut dibalut dengan nilai-nilai dan semangat keIslaman, dengan tujuan semua alumni FK UMY dapat memberi manfaat dan maslahat bagi masyarakat dimanapun.
4. Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan
Fakultas ini usianya masih terbilang muda, karena baru berdiri pada 2017, dengan dua program studi Sarjana Kedokteran dan Dokter. Laman fk,uad.ac.id menulis, Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan didirikan berdasarkan keprihatinan akan banyaknya bencana alam di Indonesia. Dalam kondisi itu kebutuhan akan tenaga medis sangat mendesak, karena potensi bencana di Indonesia dinilai lebih besar daripada jumlah tenaga Kesehatan.
Karena itu di Fakultas Kedokteran UAD turut memasukkan materi ajar tentang pendekatan mitigasi bencana alam kepada mahasiswanya. Dengan semangat itu Fakultas Kedokteran UAD berharap bisa memberikan kontribusi dan solusi dalam penanganan darurat kemanusiaan pada umumnya.
5. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
Tak hanya Perguruan Tinggi dengan corak keislaman, Fakultas Kedoktaran juga hadir di universitas yang mengusung nilai-nilai Kristiani. Salah satunya adaah Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Laman ukdw.ac.id menulis, Fakultas Kedokteran UKDW pertama kami hadir pada 2009, namun masih dalam bentuk program studi yang langsung berada di bawah Rektor.
Namun semangat mendirikan fakultas ini sebenarnya sudah dimulai sejak 1985.Setelah beberapa kali menemui kegagalan , akhirnya pada 2011 Fakultas ini resmi berdiri. Hingga 2017, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana telah meluluskan ratusan dokter dan berkiprah di dunia Kesehatan di berbagai daerah di Indonesia.
Kontributor : Rio Rizalino
Berita Terkait
-
UKT Lebih Murah, Ini 6 Jurusan Kuliah yang Mirip dengan Kedokteran
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Arjuna Apartment Dukung Ngayogjazz, Sinergikan Budaya Lokal dan Modernitas
-
Sebelum Terpilih Jadi Ketua Kagama, Basuki Hadimuljono dan Budi Karya Sumadi Bersaing Ketat
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024