SuaraJogja.id - Sejarah tolak peluru dan cara bermain tolak peluru. Tolak peluru dimulai dari kegiatan orang Yunani Kuno yang melempar batu sebagai olahraga. Selanjutnya pada abad pertengahan, para tentara perang memiliki kebiasaan melempar bola meriam yang menjadi asal usul tolak peluru hingga saat ini.
Olahraga tolak peluru diklaim telah populer semenjak 2000 tahun yang lalu. Pada waktu itu, lelaki di Britania atau Inggris kerap memainkan olahraga ini untuk menguji kekuatan.
Saat itu, peluru yang digunakan masih berupa batu bukan plat logam seperti sekarang. Barulah pada abad pertengahan, penggunaan batu sebagai peluru mulai terpinggirkan.
Pada abad pertengahan, banyak sekali terjadi peperangan di Eropa termasuk Inggris. Meriam besi dan canon balls merupakan dua senjata yang paling mematikan di abad pertengahan. Canon balls yang digunakan sebagai peluru meriam pada akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya olahraga ini.
Pada masa itu, para prajurit kerap melakukan perlombaan melempar canon balls sejauh mungkin. Skotlandia tercatat sebagai negara yang pertama kali mengadakan pertandingan tolak peluru pada tahun 1866. Namun demikian, pertandingan tolak peluru tersebut masih bersifat kejuaraan amatir.
Barulah pada tahun 1896 tolak peluru mulai diperlombakan di ajang skala besar sekelas Olimpiade di Athena, Yunani. Cabang olahraga ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Tolak peluru mengalami kemajuan sangat besar pada 1950. Saat itu seorang bernama Parry O’Brien memperkenalkan teknik lemparan olahraga tolak peluru. Karakter teknik ini adalah pelempar memulai tolakannya dengan menghadap bagian belakang ring. Teknik ini kemudian dikenal dengan metode O’Brien atau teknik membelakangi.
Prinsip utama olahraga tolak peluru adalah menolak atau mendorong bola logam dengan hanya mengandalkan kekuatan satu tangan. Titik awal ayunan adalah dari dekat dagu.
Baca Juga: Stoicism: Kebahagiaan Datang dari Ketidakpedulian
Sepanjang melakukan olahraga ini, beban tak boleh berada di bawah atau belakang pundak.
Berikut ini adalah langkah-langkah dasar dalam melakukan gerakan tolak peluru bagi pemula.
- Pegang beban atau peluru (bola logam) dengan telapak tangan bagian atas. Jari sebaiknya renggang agar bisa menjadi penahan.
- Tempatkan peluru pada pangkal jari, bukan telapak tangan. Rentangkan jari-jari tangan sedikit, lalu gunakan ibu jari untuk mencegah peluru terjatuh.
- Kaki kanan berada di batas belakang lingkaran, kaki kiri sejajar dengan tubuh.
- Pegang peluru dengan tangan kanan, letakkan di bawah telinga. Berat badan bertumpu ke kaki yang ada di belakang.
- Saat menolak peluru, tarik siku serong ke belakang. Dorong pinggul ke depan, lalu lempar peluru sekuat tenaga.
- Di saat bersamaan, kaki kanan juga ikut memberi dorongan. Seluruh tubuh diarahkan serong ke depan.
Namun demikian, untuk bisa melakukan tolak peluru perlu keterampilan karena sangat menentukan seberapa jauh lemparan. Kesalahan yang kerap terjadi adalah awalan dan akhiran yang kurang maksimal sehingga peluru tidak terlempar jauh. Maka dari itu, perlu banyak berlatih untuk tahu seberapa jauh jarak yang diperlukan.
Gaya Tolak Peluru
Dalam pertandingan resmi, ada dua macam gaya yang sering digunakan, yakni gaya O’brien dan gaya spin. Ada pula gaya ortodoks yang lebih bertujuan dalam pelatihan pemula atau tujuan pendidikan seperti di sekolah.
1. Gaya O’brien
Berita Terkait
-
Medusa: Wanita Cantik di Mitologi Yunani Kuno yang Punya Kisah Memilukan
-
Rolls-Royce Arcadia Droptail Meluncur, Suguhkan Taman Tropis Indonesia-Singapura
-
5 Sejarah Mengejutkan di Balik Tradisi Pernikahan di Dunia
-
Ketahui 3 Jenis Cinta Menurut Konsep Yunani Kuno
-
5 Fakta Menarik Peradaban Yunani Kuno, Ternyata Menyimpan Banyak Misteri
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Catat! Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Segera Berbayar
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan