SuaraJogja.id - Dengan adanya kejadian laka air belum lama ini, yang memakan korban seorang bocah, warga diingatkan untuk lebih berhati-hati dan memahami karakteristik sungai.
Peringatan itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, DIY. Pihaknya mewanti-wanti bahwa pengetahuan tentang kondisi sungai penting untuk dipahami sebelum masyarakat melalukan aktivitas di sekitarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto menyampaikan, warga yang hendak melakukan aktivitas sungai harus mengetahui seluk beluk karakteristik sungai.
“Tipikal sungainya itu dalam atau dangkal, itu perlu tahu. Alirannya juga. Sebelum kita melalukan aktivitas di sungai minimal harus tahu tipikal sugainya. Alirannya tenang tapi dalam atau alirannya kencang tapi dangkal,” tuturnya pada Minggu (17/10/2021).
Baca Juga: Seorang Bocah Tenggelam di Sungai Opak, Tim SAR Lakukan Pencarian Hingga Senin Malam
Pengetahuan tentang kedalaman dan tipe aliran sungai dapat dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas di sungai. Selain pengetahuan tersebut, kemampuan diri dalam berenang juga penting saat beraktivitas di dekat area sungai.
“Beraktivitas di sungai itu harus punya kemampuan berenang. Kadang-kadang kita belum pernah mencoba apakah bisa berenang tidak tahu-tahu masuk di sungai, padahal kebetulan yang dimasuki kedalamannya di luar batas kemampuan, sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik misal kecelakaan,” ujarnya.
Pemahaman akan karakteristik sungai dan batasan kemampuan dalam berenang, menurut Dwi, harus dimengerti masyarakat yang kerap beraktivitas di sungai.
“Jangan hanya mengandalkan keberanian tapi tidak punya kemampuan untuk mengatasi itu,” tambahnya.
Ditambahkan Dwi, berbagai macam aktivitas banyak dilakukan di area sungai. Untuk anak-anak, disebutkan Dwi aktivitas yang dilakukan banyak yang berupa bermain saja.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Melanda Gudang Triplek di Bantul, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp6 M
“Kalau yang sifatnya anak-anak itu bermain dengan temannya, tetapi temannya itu bisa berenang, tetapi belum tentu yang diajak bermain itu punya kepandaian yang sama,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Dwi meminta ada orang dewasa yang mengawasi anak-anak bila beraktivitas di sekitar sungai.
“Kami berharap, orang tua perlu mengawasi putra-putrinya jika akan bermain, bermainnya kemana itu yang harus diketahui. Sehingga tidak terjadi kecelekaan yang sering terjadi di sungai,” tegasnya.
Dwi juga mewanti-wanti para pemancing untuk turut berhati-hati di sekitar sungai. Beberapa laka disebutkan Dwi karena pemancing terpeleset ke aliran sungai.
“Teman-teman pemancing harus juga hati-hati betul di sungai karena potensi-potensi itu bisa terjadi di mana pun kapan pun. Dilengkapi kemampuan jaga diri,” tuturnya.
“Kalau dewasa kan biasanya pemancing terpeleset dan sebagainya itu. Hati-hati juga, tipikal sungai kan kadang-kadang sulit ditebak. Pada saat kondisi bukan itu bisa datang banjir tiba-tiba,” tandasnya.
Berdasarkan data, Dwi menyebutkan, kecelakaan di sungai memang jarang terjadi.
“Kecelakaan di sungai jarang, tapi kecelakaan rata-rata terpeleset. Tapi jumlahnya tidak begitu banyak, tapi kan cukup mengkawatirkan,” terangnya.
Sebelumnya seorang bocah asal Trimulyo, Jetis, Bantul dilaporkan hilang di Dam Kiyaran, Sungai Opak, Padukuhan Kiyaran pada Senin (11/10/2021). Kepala Kantor Basarnas Jogja Wahyu Efendi mengatakan, korban ditemukan meninggal pada Selasa (12/10/2021).
Korban selanjutnya dievakuasi Tim SAR gabungan, kemudian diserahkan kepada Polsek Jetis untuk identifikasi sebelum diserahkan ke keluarga korban.
Berita Terkait
-
Seorang Bocah Tenggelam di Sungai Opak, Tim SAR Lakukan Pencarian Hingga Senin Malam
-
Kebakaran Hebat Melanda Gudang Triplek di Bantul, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp6 M
-
Gudang Triplek di Bantul Kebakaran, Damkar Kerahkan 13 Armada untuk Padamkan
-
Asik Main di Kali Kilasah Serang, Bocah 8 Tahun Tenggelam Hingga Ditemukan Tewas
-
Ikut Teman Berenang, Bocah 10 Tahun di Balikpapan Terbawa Arus dan Ditemukan Tewas
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
Terkini
-
Warga Jogja Jangan Ketinggalan, Link Aktif Klaim Saldo DANA Kaget di Sini
-
BMW Hantam Motor di Palagan, Mahasiswa Tewas! Netizen Geruduk Kampus Pelaku?
-
Bangun Insinerator Swadaya, Warga Kricak Kidul Sulap Sampah Residu jadi Energi
-
Detik-detik Kecelakaan Motor di Godean, Korban Cedera Parah
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda