SuaraJogja.id - Hujan deras dan angin kencang sempat mengguyur wilayah Kabupaten Sleman pada Senin (18/10/2021) sore. Kondisi itu mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, menuturkan setidaknya dalam hujan yang terjadi sejak sore tadi terdapat beberapa pohon tumbang. Tercatat ada tiga laporan yang tercatat terjadi di Kapanewon Sleman.
Pertama yakni pohon tumbang melintang di jalan Lokasi Jl Demang Ronggowarsito jetis Caturharjo Sleman. Lalu kemudian ada pohon tumbang melintang di jalan lokasi Medari Cilik Caturharjo Sleman.
"Ada juga pohon Munggur diameter kurang lebih 50 cm miring mengganggu akses jalan lokasi Jetis RT 05 RW 06 Caturharjo Sleman. Semua itu sudah terkondisi," kata Makwan.
Selain pohon tumbang, ada juga laporan terkait dengan satu fasilitas umum berupa baliho roboh.
"Ada satu baliho ukuran 8 x 4 meter dengan ketinggian sekitar 15 meter roboh, lokasi Utara UIN Sunan Kalijaga Caturtunggal Depok Sleman tapi juga sudah terkondisi," ujarnya.
Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menjelaskan kondisi sebaran awan pada tadi sore memang merata terjadi di wilayah DIY. Namun memang khusus untuk hujan lebih berada di wilayah Sleman dan sekitarnya.
"Sebaran awan merata, namun hujan sedang-lebat sore ini hanya terkonsentrasi di Sleman barat, timur, selatan, Kota Yogyakarta, Kulon Progo bagian timur dan Gunungkidul bagian barat," kata Reni.
"Curah hujan yg tercatat dari radar cuaca intensitas nya bervariasi 15 sampai dengan 30 mm," sambungnya.
Baca Juga: Kesaksian Korban Pinjol Ilegal di Sleman: Kewalahan Lunasi Pinjaman hingga Bangkrut
BMKG Yogyakarta mengimbau masyarakat terkait dengan cuaca ekstrem yang bakal terjadi memasuki awal musim penghujan di wilayah DIY. Musim pancaroba itu diperkirakan bakal terjadi pada pertengahan hingga akhir Oktober ini.
"Masyarakat tetap diimbau tetap waspada, hati-hati saat memasuki awal musim penghujan 2021-2022 ini karena potensi terjadi cuaca ekstrem masih bisa terjadi," sebutnya.
Reni menyebut bahwa puncak musim hujan di wilayah DIY sendiri baru akan terjadi pada awal tahun 2022 mendatang. Tepatnya ketika memasuki Januari hingga ke Februari mendatang.
"Puncak musim penghujan untuk wilayah DIY, musim hujan 2021-2022 di Januari 2022. Jadi masih awal tahun," imbuhnya.
Kendati demikian, potensi cuaca ekstrem bisa saja terjadi pada musim pancaroba atau awal musim penghujan. Tidak semerta-merta hanya pada puncak musim penghujan saja.
"Namun potensi terjadinya cuaca ekstrem di masa pancaroba pun bisa terjadi saat ini, masuk awal musim hujan pun bisa terjadi. Cuma puncaknya musim hujan itu akumulasi intensitas curah hujan dalam satu bulan kita prediksikan yang paling tinggi adalah di bulan Januari," terangnya.
Sehingga kewaspadaan masyarakat dalam masa pancaroba ini juga tetap perlu ditingkatkan. Sebab efek cuaca ekstrem itu bakal mirip dengan puncak musim penghujan nantinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik