SuaraJogja.id - Masyarakat yang tak punya akses ke perbankan untuk mengajukan pinjaman uang kerap memilih jalan pintas. Salah satunya dengan meminjam uang ke pinjaman online atau pinjol yang tak sedikit statusnya ilegal alias tak terdaftar di OJK.
Banyaknya masyarakat yang terjerat bujuk rayu pinjol ini lantaran proses untuk mendapatkan uang tunai terbilang sederhanya. Peminjam hanya perlu mengisi data diri dan mengunggah dokumen lainnya lalu bisa cair. Kendati demikian, mereka belum sepenuhnya paham tentang skema cicilannya. Sehingga saat jatuh tempo atau telat bayar, para penagih akan menggunakan segala cari untuk menagihnya.
Cara penagihan yang sering dilakukan yakni menyebarkan identitas diri peminjam kepada kontak yang ada di ponselnya. Untuk diketahui, ketika seseorang mengajukan pinjaman uang, terdapat syarat untuk bisa mengakses kontaknya.
Seperti yang dialami oleh Intan Pratiwi (29) warga Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta tersebut tak pernah menyangka bahwa dirinya akan terlilit utang.
Baca Juga: Blak-blakan Teman Karyawan Kantor Pinjol Ilegal di Sleman
Dia bercerita, pada Februari 2021 lalu, ia membutuhkan uang tunai sebesar Rp13 juta. Uang tersebut akan dipakai untuk kebutuhan mendesak.
"Udah coba pinjam ke sana kemari tapi enggak berhasil," ungkapnya dihubungi wartawan, Sabtu (16/10/2021).
Lantaran upayanya tak membuahkan hasil, saat itu dia sedang menonton Youtube lalu muncul iklan tentang pinjol. Dalam iklan tersebut pihak pinjol mencantumkan bahwa perusahaannya sudah terverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Karena terlihat sangat meyakinkan. Saya instal aplikasi itu lewat play store. Lalu, memasukkan data diri, termasuk foto dan foto KTP," katanya.
Dia tidak menyadari jika pihak aplikator sudah memperoleh daftar kontak yang ada di ponselnya. Selain itu juga daftar panggilan, dari situlah petaka dimulai.
Baca Juga: Ribuan Aplikasi Pinjol Ilegal Diblokir, Ini 3 Ciri-cirinya
Ketika semua data sudah masuk, aplikasi tersebut lalu menawarkan pinjaman online sekali "klik" dengan batas pinjaman maksimal Rp9 juta. Tanpa pikir panjang dia pun langsung menyetujuinya.
"Karena sudah diterima semua (persyaratan untuk pinjam uang) lalu aku pilih klik. Enggak sampai 10 menit, duit langsung masuk ke rekeningku sebesar Rp7 juta," jelasnya.
Dia menyampaikan, bahwa tenor atau jangka waktu pengambalian uangnya dalam 91 hari. Ia optimistis bisa melunasi utang tersebut.
"Ternyata enggak sesuai dengan yang mereka tuliskan. Aku cuma dikasih waktu satu minggu untuk melunasinya," paparnya.
Bahkan yang membuatnya terkejut ialah uang yang harus dikembalikan dua kali lipat lebih besar yakni Rp15 juta. Setelah dilakukan penelusuran, dia terjebak dalam aplikasi aggregator.
"Jadi, uang yang kemarin sudah aku terima ternyata ditransfer berasal dari sejumlah aplikasi," ungkapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Ini Daftar Nominasi Pemain Terbaik dan Penghargaan BRI Liga 1 2024/2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp20 Jutaan: Vibes Jadul Terasa, Muat Banyak Keluarga
-
Sri Mulyani Ungkap Program Efisiensi Anggaran Prabowo Berlanjut Hingga 2026
-
Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
-
Belum Tentu Stefano Lilipaly, Menebak Pengganti Ragnar Oratmangoen di Timnas Indonesia
Terkini
-
Korupsi Mengintai? PAN Respon Usulan Dana Parpol dari Negara dengan Syarat Ini
-
Dapat Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu? Link Aktif Ada di Sini
-
Jelang ASPD SD, JCW Pantau Ketat: Yogyakarta Jangan Sampai Tercoreng Lagi
-
Klaim Disini! Saldo DANA Kaget Diburu Anak Muda, Jadi Tren Digital Baru di Kalangan Gen Z
-
Sambut Hari Kebangkitan Nasional, BRI Wujudkan 7 Poin Ekonomi Kerakyatan