SuaraJogja.id - Asal usul bilangan prima. Tak banyak yang tahu tentang kisah di balik bilangan prima dalam matematika. Ada sejarah bilangan prima yang tak banyak diketahui orang-orang.
Konon bilangan prima sudah ada sejak 300 tahun sebelum masehi. Bilangan prima ditemukan seorang ilmuwan Yunani bernama Euclid of Alexandria. Bilangan prima kemudian dikembangkan ilmuwan Yunani lain bernama Eratosthenes of Cyrene.
Ilmuwan ini kemudian menemukan metode untuk menentukan angka yang masuk bilangan prima. Metode itu disebut juga dengan penyaringan Eratosthenes.
Lalu pada tahun 1588, sebuah bilangan prima terbesar ditemukan. Bilangan itu ditemukan ilmuwan dari Italia bernama Pietro Cataldi. Bilangan ditemukan dengan mengalikan angka 2 sebanyak 19 kali, kemudian jumlah totalnya dikurangi dengan angka 1. Ditemukan lah 524.287 sebagai bilangan prima terbesar pada tahun itu.
Baca Juga: Pengertian Bilangan Prima dan Penjelasan Mengapa Angka Genap Bisa Masuk Kategori
Kemudian, seorang ilmuwan Perancis bernama Edouard Lucas pada tahun 1876 menemukan bilangan prima yang lebih besar. Caranya, Edouard mengalikan angka 2 sebanyak 127 kali, kemudian dikurangi 1. Ditemukan lah sebuah bilangan prima yang terdiri dari 29 digit.
Terbaru, dalam era modern, bilangan prima terus dikembangkan. Akhirnya ditemukanlah angka baru oleh the Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS). Studi ini dibuat George Woltman dari Massachusetts Institute of Technology tahun 1996.
Proyek ini menemukan bilangan prima baru yang terdiri dari 23.249.425 digit angka. Bilangan ini mengalikan angka 2 sebanyak 77.232.917 kali, kemudian dikurangi angka 1.
Pada dasarnya setiap angka memiliki sifat serta keunikan masing-masing. Salah satunya angka bilangan prima. Bilangan prima merupakan sebuah kategori angka dalam matematika.
Angka yang masuk dalam bilangan prima adalah angka yang hanya bisa dibagi dengan angka satu atau bilangan itu sendiri. Angka 2 menjadi angka pertama yang masuk dalam kategori bilangan prima. Meski termasuk angka genap, namun nyatanya angka 2 hanya bisa dibagi angka 1 atau angka 2 itu sendiri.
Baca Juga: Mengenal Bilangan Prima dan Penjelasan Mengapa Angka Genap Bisa Masuk ke Dalamnya
Sementara angka genap berikutnya yaitu 4, tak masuk bilangan prima karena dapat dibagi lebih dari dua angka. Angka 4 bisa dibagi dengan 1, 4 dan 2. Begitu pula dengan 6 yang dapat dibagi dengan 1, 2, 3 dan 6.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan