SuaraJogja.id - Sebanyak dua puisi karya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tercatat dalam sebuah buku berjudul Darah Juang Antologi Puisi. Buku yang berisi ratusan puisi mantan aktivis itu diluncurkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 di Yogyakarta.
Dua puisi Ganjar berjudul Gencang Sepatumu dan Merdeka Adalah. Masing-masing puisi ditulis di Semarang tahun 2019 dan di Tawangmangu tahun 2018.
Koordinator aksi puisi FX Rudy Gunawan mengatakan bahwa buku setebal 227 halaman itu merupakan karya mantan aktivis yang tergabung dalam Paguyuban Darah Juang (PDJ). PDJ sendiri lahir pada 2016 Sukma di Kampus Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Jadi kami meminta semua teman-teman aktivis dan alumni UGM era reformasi untuk membuat puisi. Termasuk Ganjar Pranowo dan ternyata respon ini baik. Sehingga kami buat bukunya," terang Rudy ditemui saat peluncuran di Lembah Kopi UGM, Kamis (28/10/2021).
Tak hanya Ganjar, Mensesneg Pratikno dan juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, alumni UGM, juga ikut membuat puisi di buku itu.
Terbitnya Darah Juang Antologi Puisi, kata Rudy, untuk mengingatkan masyarakat untuk saling peduli. Warga diajak untuk berkontribusi dengan cara yang mereka kuasai untuk kepentingan bangsa.
"Ini sebagai pengingat agar kita jangan pernah berhenti peduli dengan bangsa. Ikut berkontribusi dengan skala masing-masing, itu yang perlu di highlight," kata pria yang juga sebagai penulis itu.
Ia mengatakan, penerbitan buku oleh PDJ sendiri sebagai wadah menyampaikan aspirasi mantan aktivis melalui tulisan.
"Jadi ini aksi konkret kami untuk menyampaikan segala uneg-uneg kami. Apalagi kondisi Covid-19 saat ini banyak yang perlu disampaikan," terang dia.
Baca Juga: Bertepatan Hari Sumpah Pemuda, TikTok Luncurkan Program Talk+
Rudy tak menampik bahwa banyak hal, terutama di pemerintahan, yang berubah di situasi seperti ini. Adanya sekat-sekat di pemerintah, perpecahan, dan friksi yang ada di masyarakat harus diakhiri.
"Kita menghadapi perubahan lalu ada bencana dunia (Covid-19) yang harus kita atasi sendiri sebagai bangsa. Nah kebersamaan ini yang penting, mari kembalikan lagi persatuan kita," ujar aktivis 1980 itu.
Membandingkan saat era reformasi, lanjut Rudy aktivis memang sulit berpendapat. Saat ini ruang berpendapat lebih terbuka dan bisa melalui platform digital.
Di hari Sumpah Pemuda ini, pihaknya berharap pada generasi muda untuk lebih produktif dan cerdas dalam memenuhi ruang berpendapat itu.
"Termasuk memanfaatkan digitalisasi untuk pemberdayaan misalnya, seperti ekonomi mungkin. Termasuk juga yang muda ini yang saat ini menguasai," katanya.
Dalam peluncuran itu, sejumlah mantan aktivis membacakan karyanya masing-masing.
Berita Terkait
-
Bertepatan Hari Sumpah Pemuda, TikTok Luncurkan Program Talk+
-
Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Paguyuban Buntut Wedhos Bagikan Ratusan Paket Sembako
-
Hari Sumpah Pemuda, Telkom Bangun High Throughput Satellite untuk Kedaulatan Digital
-
6 Rekomendasi Film Asyik Ditonton di Hari Sumpah Pemuda
-
Ulang Tahun di Hari Sumpah Pemuda, Arsya Didoakan Ashanty Jadi Presiden
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik