SuaraJogja.id - Pengelola objek wisata Grojogan Watu Purbo, Merdikorejo, Kapanewon Tempel, Sleman, siagakan petugas jaga. Sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di masa cuaca ekstrem.
Ketua Pengelola Grojogan Watu Purbo Sadji mengatakan, objek wisata grojogan di Watu Purbo berasal dari aliran Sungai/Kali Krasak. Dalam mengantisipasi terjadinya banjir, pihaknya berkoordinasi dengan dengan posko BPBD.
"Mereka memonitor, kalau di atas [hulu] hujan lebat, dari atas memberikan informasi, dan di bawah ada yang jaga," kata dia, Jumat (29/10/2021).
Ia menambahkan, bila di area hulu terjadi mendung dan hujan, maka di kawasan wisata Watu Purbo sudah ada petugas jaga, yang memberikan imbauan kepada pengunjung untuk naik dari sungai. Demikian halnya bila terjadi hujan lebat di area objek wisata.
"Petugas jaga disiapkan di masing-masing trap. [Ada enam trap] masing-masing trap ada yang jaga. Kami sudah nyambung pos pengamatan BPBD di Kaliurang," ungkapnya.
Sadji menambahkan, pada akhir pekan Watu Purbo sudah ramai dikunjungi wisatawan, rerata 1.000 pengunjung.
"Kalau hari biasa ya masih landai. Daya tampung kapasitas di dalam objek wisata bisa menampung 2.000 lebih wisatawan," kata dia.
Kendati di Watu Purbo belum mendapatkan kode batang untuk memindai aplikasi Pedulilindungi, namun pengunjung yang datang diminta menunjukkan kartu vaksin.
"Kode batang Pedulilindungi masih dalam proses," imbuhnya.
Baca Juga: Luhut Minta Semua Pihak Bersiap Hadapi Badai La Nina
Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman mendorong seluruh pengelola destinasi atupun desa wisata di Kabupaten Sleman, khususnya yang di wilayahnya memiliki potensi bencana alam, untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pernyataan itu disampaikan menyusul potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem seperti saat ini.
Kepala Dispar Sleman Suparmono mengatakan, situasi alam saat ini harus disikapi dengan kesiapsiagaan oleh seluruh pengelola destinasi wisata ataupun desa-desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman.
"Kami meminta seluruh pengelola destinasi atupun desa wisata yang wilayahnya memiliki potensi bencana, untuk meningkatkan kewaspadaannya sebagai upaya melindungi wisatawan," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021) malam.
Suparmono menyebut, kewaspadaan tersebut khususnya mulai ditingkatkan pada Oktober 2021 sampai Maret 2022, terutama puncak musim hujan Januari 2022.
Menurutnya, imbauan kesiapsiagaan atas potensi bencana ini merupakan bentuk dengan tindaklanjut dari turunnya Surat Edaran dari Pemerintah Kabupaten Sleman Nomor 360/2824 tentang Peningkatan Respon Kebencanaan Sebagai Langkah Antisipatif Bencana Hidrometeorologis, yakni lewat Surat Edaran (SE).
Berita Terkait
-
Luhut Minta Semua Pihak Bersiap Hadapi Badai La Nina
-
BMKG Minta Wilayah Ini Bersiap Hadapi La Nina hingga Februari 2022
-
Cuaca Ekstrem, Pemkot Balikpapan Siap Siaga, Ini Kawasan yang Rawan Banjir dan Longsor
-
Cuaca Ekstrem, BPBD Cilacap Minta Masyarakat untuk Meningkatkan Waspada Bencana
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Pastikan EWS yang Tersedia Dalam Kondisi Baik
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi