SuaraJogja.id - Sebanyak 33 kalurahan di Kabupaten Sleman akan menyelenggarakan pemilihan lurah (Pilur) pada 31 Oktober 2021 besok. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk mengawal dan kritis mengawasi kinerja lurah atau kepala desa terpilih nantinya.
Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba mengatakan, pengawasan di tingkat kalurahan atau desa penting dilakukan agar terwujud tata kelola pemerintahan desa yang bersih dari praktik korupsi.
"Potensi praktik korupsi di tingkat desa, khususnya penggunaan dana desa dengan modus membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) di atas harga pasar," ujar Kamba, Sabtu (30/10/2021).
Potensi lainnya untuk korupsi yakni perizinan bangunan komersial tanpa melibatkan partisipasi masyarakat secara luas dan tuntas. Menurutnya, masyarakat harus memelototi itu semua.
Baca Juga: Pemkab Sleman Buka 14 Wisata Dengan QR Code, Warga Siap Dukung Transaksi Cashless
"Semua ini perlu diawasi," katanya.
Masyarakat Sleman harus berani dengan tegas menolak politik uang dalam Pilur besok. Sebab, dengan politik uang maka akan menghasilkan pemimpin yang korup di tingkat kalurahan.
"Politik balik modal bisa saja terjadi karena anggaran saat kampanye Pilur tidak sedikit dikeluarkan. Toh tidak sedikit kepala desa yang masuk bui karena korupsi," tuturnya.
Sebagai edukasi kepada pemilih yang cerdas dan berintegritas harus dengan tegas menolak segala bentuk iming-iming politik uang baik dari calon lurah maupun tim sukses dari manapun.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini berpesan agar pelaksanaan Pilur bisa dilakukan dengan sportif dan bebas dari politik uang. Masyarakat harus mencatat program kerja calon untuk memajukan wilayahnya.
Baca Juga: Tuntutan Suporter PSS Sleman Terwujud, Marco Gracia Paulo Dipecat
"Jangan merasa tergoda dengan tawaran oknum yang memberikan uang untuk memilih calon tertentu," ucap Kustini.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan