Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 31 Oktober 2021 | 14:04 WIB
Sejumlah pengunjung berwisata di sekitar titik Nol Kilometer, Malioboro, Kota Jogja, Minggu (31/10/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Meski penyebaran Covid-19 di Kota Jogja belum sepenuhnya hilang, Pemkot Yogyakarta mulai berupaya mengembalikan perputaran ekonomi di sektor wisata dengan melakukan profiling.

"Sekarang sudah banyak wisatawan yang ke Jogja. Wisata juga mulai berkembang sejak pandemi Covid-19, dimana terdapat wisata staycation dan wisata berkualitas," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada wartawan, Minggu (31/10/2021).

Heroe mengungkapkan bahwa saat penurunan PPKM Level 2 banyak warga luar kota yang hadir ke Jogja untuk sekedar mencari suasana baru dengan menginap di hotel atau penginapan dekat dengan lokasi wisata.

"Nah ini yang kami profiling, sebenarnya kedatangan mereka ini apakah ke tempat wisata khusus atau hanya datang untuk menginap. Sehingga hasil profiling bisa menjadi bahan pengembangan wisata di Jogja ke depan," terang dia.

Baca Juga: Apa Itu Toxic Relationship? Contoh Kasus di Yogyakarta dan Makassar

Ia mengungkapkan bahwa kondisi padatnya Jogja saat ini menyusul dengan dibukanya wisata di DIY. Malioboro menjadi lokasi yang dipilih wisatawan setelah puas ke destinasi wisata pegunungan atau pantai.

Heroe menerangkan, sejauh pengamatan jajaran dan Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata, sedikitnya ada 200 bus yang masuk. Selain itu ada sekitar 1.300 kendaraan pribadi.

"Artinya dari jumlah kendaraan itu bisa dibuat rata-rata ada sekitar 10 ribuan pengunjung yang datang. Sehingga Jogja sudah mulai padat. Nah dari aktivitas mereka selama di Jogja bisa dipetakan kemana saja mereka pergi," terang Hereo.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menerangkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke hotel-hotel sudah menunjukkan kenaikan signifikan. Capaian presentasi sendiri berkisar 20-40 persen.

"Meski belum kembali normal, tapi sudah ada peningkatan. Nah tingkat kenaikan itu (sektor hotel) juga mempengaruhi kondisi ekonomi di sektor pariwisata," katanya.

Baca Juga: Dukung Kegiatan PTM, Jasa Raharja Yogyakarta Gelar Vaksinasi di Pandak Bantul

Lebih lanjut, Wahyu memastikan bahwa pengelola wisata di Jogja sudah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Pihaknya juga tidak ingin kecolongan terhadap munculnya kasus baru di lokasi wisata. 

"Ini juga yang kami antisipasi ke depannya. Tempat wisata kami minta untuk menolak wisatawan yang belum divaksin. Termasuk juga jika sedang sakit lebih baik periksa dahulu. Selain itu fasilitas pencegahan Covid-19 di obyek wisata sudah dilengkapi," kata dia.

Hingga kini, Pemkot Yogyakarta masih menerapkan one gate system bagi kendaraan bus yang masuk ke Jogja. Pengunjung wajib diperiksa di Terminal Giwangan untuk memastikan telah divaksin dan tak memiliki gejala sakit Covid-19.

Load More