SuaraJogja.id - Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan salah satu momen heroik setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Ultimatum Inggris agar Kota Bandung dikosongkan dituruti, namun dengan turut membakar seluruh bangunan agar tak dimanfaatkan tentara sekutu sebagai markas.
Tentara sekutu datang ke Indonesia, tepatnya Jakarta, pada 15 September 1945. Mereka datang setelah Jepang menyerah tanpa syarat karena kalah dalam perang dunia, terutama setelah peristiwa jatuhnya bom atom oleh pasukan udara Amerika, di Kota Hiroshima dan Nagasaki.
Setelah tiba di Jakarta, para tentara ini dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Tak terkecuali wilayah Bandung yang strategis untuk menguasai Jawa Barat.
Dalam buku Ringkasan Pengetahuan Sosial terbitan Grasindo, Pasukan Brigade MacDonald tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945. Mereka mulai menguasai beberapa gedung serta membebaskan tahanan perang dari tentara Belanda yang sebelumnya diamankan Jepang.
Ultimatum Pengosongan Bandung Utara
Tentara Sekutu yang mulai kuat, baik dari segi pasukan maupun persenjataan, mulai bergerak. Mereka mengeluarkan ultimatum agar Bandung bagian utara dikosongkan selambat-lambatnya 29 November 1945.
Sekutu meminta pengosongan turut disertai dengan penyerahan senjata hasil rampasan dari Jepang. Ultimatum ini tak digubris rakyat dan para Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Akhirnya meletuslah kontak senjata dengan Sekutu. Sekutu yang menang persenjataan akhirnya bisa menguasai Bandung bagian utara. Sementara TKR menguasai Bandung bagian selatan.
Ultimatum Pengosongan Bandung Selatan
Baca Juga: Sejarah Pertempuran Surabaya, Perobekan Bendera Belanda hingga Tewasnya AWS Mallaby
Kemudian, keluarlah ultimatum kedua agar Bandung bagian selatan juga dikosongkan. Ultimatum itu keluar tanggal 23 Maret 1946. Ultimatum itu disetujui TKR, yang telah berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Hal itu turut disetujui pula para tokoh pejuang, seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma dan Kolonel Abdul Harris Nasution. Persetujuan ini mempertimbangkan situasi politik dan keselamatan rakyat, sesuai perintah dari pemerintah Republik Indonesia.
Gelombang warga Bandung meninggalkan kota pun terjadi pada hari itu juga. Namun, strategi sudah ditentukan agar Bandung tak dimanfaatkan oleh sekutu, terutama sebagai basis militer. TRI bersama rakyat membakar semua bangunan yang ada di Bandung bagian selatan.
Dalam tujuh jam, Bandung berkobar. Asap hitam membumbung tinggi di langit. Deretan bangunan yang awalnya ingin dimanfaatkan tentara Sekutu, pada akhirnya tak bisa digunakan, karena sudah hangus terbakar. Perlawanan dari TRI dan rakyat kemudian dilakukan dengan cara gerilya dari luar Bandung.
Dalam aksi pembakaran 23 Maret 1946, salah satu tokoh, Mohammad Toha, meninggal dunia bersama rekannya. Mohammad Toha ikut terbakar ketika menghancurkan gudang amunisi milik tentara Sekutu menggunakan dinamit.
Istilah Bandung Lautan Api kemudian semakin populer karena menjadi judul dari berita terbitan harian Suara Merdeka, yang ditulis wartawan bernama Atje Bastaman. Atje melihat sendiri Bandung menjadi lautan api dari Gunung Leutik, Garut.
Berita Terkait
-
Bancakan Pitulasan: Tradisi Unik Ramaikan HUT RI yang Menyatukan Perbedaan
-
Dibalik Pesona Bianca Alessia, Pembawa Baki Bendera Saat Upacara HUT ke-80 di Istana Merdeka
-
'Bendera Bajak Laut' di Hari Merdeka: Ironi Perlawanan Sunyi di Negeri yang (Katanya) Demokratis
-
Merdeka yang Tak Sampai ke Trotoar: Ironi 'Pak Ogah' di Seberang 'Gedung Rakyat'
-
Maia Estianty Kirim Pesan Keras di HUT RI: Merdeka! Pajaknya Jangan Berat
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Lupakan Merek Impor? 7 Sepatu Lari Lokal Ini Kualitasnya Bikin Kaget
-
Buang Peluang! Timnas Indonesia U-23 Ditahan Laos
-
Dulu Dicibir Soal Demo, Sekarang Cinta Laura Jadi 'Suara Hati' Netizen
-
Kick Off Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Laos
-
Karier Berliku Adrian Wibowo: Dari Galang Dana Rp39 Juta Hingga Dipanggil Timnas Indonesia
Terkini
-
Yogyakarta Jadi Tujuan Pengungsian? Kota Lain Rusuh, Hotel di Jogja Malah Penuh
-
Dompet Langsung Gendut! Ini Cara Cepat Klaim Saldo DANA Kaget & Hindari Penipuan
-
Polres Bantul Tangkap 101 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba, Diciduk dalam 8 Bulan
-
"Reset System": Grafiti Kritik Aparat di Jogja Raib! Seniman Mengaku Didatangi Orang Tak Dikenal
-
6 Korban Demo Ricuh di Jogja masih Dirawat: Kondisi Terkini & Update dari RSUP Dr Sardjito