Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 03 November 2021 | 14:20 WIB
Wisatawan diguyur hujan saat berada di destinasi wisata Teras Merapi di Kalitengah Kidul, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Senada, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengimbau masyarakat atau pelaku wisata yang berkegiatan sekitar sungai yang berhulu di lereng Merapi untuk lebih waspada.

"Berkaitan wisata berharap kawan-kawan jip terutama yang atraksi di sungai harus hati-hati. Kalau hujan jangan ambil resiko karena bencana banjir. Seperti yang kita lihat di Kali Kuning itu banyak tapi kalau hujan jangan coba-coba," imbau Makwan.

Dalam rangka kesiapsiagaan BPBD Sleman juga sudah menyiapkan EWS yang berkaitan untuk Merapi maupun untuk banjir lahar. Setidaknya ada 16 titik di lereng Merapi yang sudah dipasangi dengan EWS.

"Kalau untuk banjir lahar EWS kita adalah pertama sensor curah hujan. Kita pastikan kalau ada hujan di puncak kita akan sampaikan kepada pengelola wisata dan masyarakat. Ada 16 titik EWS yang disiapkan untuk antisipasi," tuturnya.

Baca Juga: 10 Pesona Wisata Kulon Progo Terpopuler yang Wajib Anda Kunjungi

Belum lagi ditambah dengan EWS untuk pemantauan potensi tanah longsor di Prambanan yang berjumlah 4 titik.

Kemudian berkaitan dengan personil, kata Makwan, pihaknya juga sudah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC), Pusdalops termasuk bagian logistik.

"Ada sekitar 69 termasuk logistik, TRC, operator pusdalops dan juga termasuk operator EWS. Di setiap titik-titik EWS dijaga oleh penjaga. Total 69 untuk mempersiapkan menghadapi ancaman hidrometeorologis," pungkasnya.

Load More