Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 04 November 2021 | 13:43 WIB
Ilustrasi kecelakaan (Unsplash)

SuaraJogja.id - Kabar tiga Guru Besar UGM meninggal dunia di tol cipali viral di media sosial. Faktanya kabar tersebut misinformasi.

Sebelumnya beredar tiga Guru Besar UGM meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di tol Cipali. Dalam narasi yang beredar luas di pesan WhatsApp disebutkan tiga guru besar yang meninggal tersebut yakni Prof. dr. Sri Kadarsih Soejono, MSc. PHD, Prof Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc., PhD., IPU., ASEAN Eng serta Prof. dr. HM. Sulchan Sofoewan, Sp OG(K)-KFM, PhD.

"Turut berduka cita atas wafatnya tiga Guru Besar UGM 1. Prof. dr. Sri Kadarsih Soejono, MSc. PHD, 2. Prof Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc., PhD., IPU., ASEAN Eng serta 3. Prof. dr. HM. Sulchan Sofoewan, Sp OG(K)-KFM, PhD. Almarhum meninggal akibat kecelakaan lalulintas di KM 113 Jalan Tol Cipali-Cikampek, pk 02.00 Kamis 4 Nov 2021. Semoga husnul khotimah, arwahnya ditempatkan yang layak di Sisi Allah SWT."

Tapi dari informasi yang didapat dari pihak UGM diketahui bahwa informasi yang beredar itu tidak sepenuhnya benar.

Baca Juga: Rombongan Guru Besar UGM Kecelakaan di Tol Cipali, Dekan Fakultas Peternakan Meninggal

Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni Paripurna Sugarda menjelaskan bahwa Guru Besar UGM yang meninggal di Tol Cipali yakni Dekan Fakultas Peternakan I Gede Suparta Budi Satria.

"Iya benar terkait kabar itu. Rombongan dari Fakultas Peternakan mengalami kecelakaan tunggal sekitar jam 2 dini hari di tol Cipali," katanya, Kamis (4/11/2021).

Lebih lanjut Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menyebutkan ada sebanyak empat orang rombongan UGM yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali. Di antaranya yakni Guru Besar Ali Agus, Dosen Chusnul Hanim serta satu driver.

"Dalam kecelakaan tunggal itu Prof Gede meninggal. Kemudian Prof Ali Agus dan Bu Hanim, bersama satu driver sekarang masih dirawat," ungkapnya.

Sementara itu terkait meninggalnya dua Guru Besar lainnya yakni Prof Sri kadarsih Soejono dan Prof Sulchan Sofoewan tidak terkait dengan peristiwa kecelakaan di tol Cipali.

Baca Juga: Perlu Pemeriksaan Lanjut, Dokter RSA UGM Ungkap Gejala dan Tips Mencegah Gagal Jantung

Kedua Guru Besar FKKMK UGM tersebut meninggal pada 3 November 2021 lalu. Prof Sulchan meninggal pukul 19.27 WIB di RSUP Dr Sardjito sedangkan Prof Sri Kadarsih Soejono tutup wafat pada pukul 20.00 WIB.

Saat dikonfirmasi, Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), Prof Ova Emilia membenarkan bahwa kedua guru besar FK-KMK itu meninggal dunia karena memang sudah memasuki usia sepuh.

"Sudah sepuh, di atas 80 semua. Bukan Covid-19. Yang satu 82 dan 84. Jadi sudah purna dua-duanya," ujar Ova.

Diketahui bahwa Prof Sulchan sendiri telah berusia 82 tahun sedangkan Prof Sri Kadarsih sudah 84 tahun. 

Kedua Guru Besar FK-KMK itu mendapat telah mendapatkan penghormatan terakhir di Balairung UGM. 

"Pak Sulchan dimakamkan di makam keluarga Godean, kalau Prof Kadarsih di Pemakaman Sawitsari UGM," ucapnya.

Ova menuturkan kedua orang tersebut memiliki kesan tersendiri baginya. Terlebih ia juga pernah terlibat bersama dalam penelitian-penelitian mereka.

"Beliau itu dua guru saya dan orang yang bekerja sama sejak awal karena mereka itu satu alumni dari Jepang, Kobe. Jadi banyak penelitian-penelitian yang beliau kerjakan kaitnnya kerjasama dengan Jepang," tuturnya. 

"Kebetulan dulu saya pernah beberapa kali ikut di dalam penelitian-penelitian beliau. Jadi mereka sangat telaten dan fokus di bidang yang digeluti," sambungnya.

Load More