SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jogja menurun, bahkan sejak Januari - Oktober 2021, hanya 1 orang yang dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani tak menampik, turunnya angka kasus DBD merupakan dampak adanya Covid-19.
"Adanya Covid-19, ya walaupun memang sebelumnya banyak pasien dan kasus meninggal dunia karena virus itu, tak dipungkiri PHBS masyarakat lebih disiplin. Sehingga kasus DBD juga ikut menurun," terang Emma kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).
Ia melanjutkan disamping itu adanya program pengendalian DBD dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia menjadi faktor turunnya angka kasus tersebut.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Sleman Telah Dibuka, Beberapa Masih Susah Akses Pedulilindungi
"Termasuk juga program Wolbachia yang dilaksanakan di Kota Jogja. Kasusnya juga turun," terang dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kasie Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dan Imunisasi, Bidang P2P, Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menyebut bahwa total penderita DBD sejak Januari-Oktober 2021 tercatat 56 orang.
"Hingga bulan Oktober ada 56 orang penderita DBD. Angka itu masih bisa berubah seiring berakhirnya tahun 2021. Untuk angka kematian sendiri hanya 1 yang terjadi di Kelurahan Wirobrajan," kata Endang.
Ia merinci kasus terbanyak terjadi di Kelurahan klitren yang tercatat 5 penderita hingga Oktober 2021. Sementara paling sedikit, kasus DBD terjadi di sejumlah Kelurahan dengan jumlah 1 penderita hingga Oktober.
"Kelurahan Muja Muju, Semaki, Giwangan, Purwokinanti, Ngampilan, Pringgokusuman, Terban, Baciro, Gowongan, Kelurahan Bener serta Karangwaru masing-masing hanya satu penderita hingga Oktober ini," ujar dia.
Baca Juga: Pascaoperasi karena Cedera, Ega Rizky Kiper PSS Sleman Istirahat Total 5 Bulan
Pihaknya mengimbau meski kasus DBD di Kota Jogja turun dan hanya satu warga yang dinyatakan meninggal dunia, pihaknya berharap masyarakat tetap menjaga PHBS da tidak lengah.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD