SuaraJogja.id - Saat ini, total sedikitnya 255 sekolah dasar (SD) negeri di Kabupaten Sleman telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Ery Widaryana mengatakan, Disdik kembali akan memberikan izin kepada 85 sekolah lagi untuk bisa melangsungkan PTM terbatas. Sementara itu untuk sekolah menengah pertama (SMP) tetap berjumlah 119.
"Evaluasi terus kami lakukan agar PTM di Sleman bisa berjalan dengan baik. Dari hasil pantauan, seluruh sekolah telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, ketat," kata dia, Jumat (5/11/2021).
Ery menyatakan, pelaksanaan PTM bagi 85 sekolah yang akan dibuka, tetap diawali dengan verifikasi dari tim pengawas sekolah.
"Sekolah yang sudah siap, mereka kami minta mengusulkan, nanti diverifikasi oleh pengawas. Jadi kami tambah terus, agar sekolah bisa PTM, tapi dengan prinsip protokol kesehatan ketat, agar tidak ada penularan COVID-19," ungkap dia.
Demi mencegah penularan Covid-19, Ery mengingatkan kepada orang tua agar menerapkan protokol kesehatan dan demikian juga mengawasi anak-anaknya, bukan hanya di sekolah melainkan juga di rumah dan di manapun beraktivitas.
Pasalnya, lewat hasil tes usap sampling serta tracing yang dilakukan Disdik bersama Dinas Kesehatan, diketahui penularan COVID-19 terjadi dari luar lingkungan sekolah.
"Kalau di sekolah kami jamin pelaksanaan sudah secara ketat. Tapi kan namanya prokes tidak hanya sekolah dan ternyata kasus yang ditemukan bukan dari sekolah, tapi dari luar," kata Ery
Untuk tetap memastikan PTM Terbatas tidak ada penularan COVID-19, pihaknya terus melakukan tes usap sampling ke sekolah-sekolah. Nantinya, setiap sekolah akan mendapatkan jatah tes sampling.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Sleman Telah Dibuka, Beberapa Masih Susah Akses Pedulilindungi
"Kami ingin memastikan PTM aman dan tidak terjadi penularan Covid-19," ujarnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
PTM Terbatas SMPN 2 Ditutup, Klaster Covid-19 Sekolah Depok Bertambah Jadi 48 Orang
-
Kabar Gembira, Pemerintah Percepat Vaksinasi untuk Remaja Dukung PTM Terbatas
-
2 Bulan PTM Terbatas, Belasan Warga Sekolah di Tangsel Terpapar COVID-19
-
72 Persen Sekolah Sudah Dibuka, Kemendikbudristek Terus Dorong PTM Terbatas
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Ijazah Jokowi Belum Kelar, KPU Malah Bikin Aturan Baru yang Bikin Publik Geram
-
Cara Cerdas Jogja Atasi Darurat Sampah: Sisa Makanan Jadi Pakan Ternak, Tiap Warga akan Diberi Ember
-
Tak Mau Euforia, Pelatih PSS Sleman Ungkap Prioritas Utama Setelah Kalahkan Persiba
-
Sempat Tertinggal, PSS Sleman Bangkit di Babak Kedua! High Press Jadi Kunci?
-
Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?