SuaraJogja.id - Negara Tiongkok belum lama ini melaporkan adanya temuan 21 kasus flu burung atau Avian Influenza (AI) pada manusia. Temuan tersebut disampaikan oleh otoritas kesehatan Tiongkok yang mana enam orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya masih kritis.
Beberapa ahli di sana menduga penularan ini dipicu oleh kemunculan varian baru virus flu burung dengan tipe H5N6. Lantas timbul kekhawatiran soal kemungkinan virus flu burung menjadi sumber wabah baru layaknya Covid-19.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM Profesor R. Wasito, kemungkinan terjadinya penularan virus flu burung ke manusia sangat kecil peluangnya. Sebab, virus ini tidak dapat ditularkan langsung dari unggas ke manusia tetapi harus melalui hewan perantara. Selain itu, virus ini tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia.
“Virus flu burung tidak dapat ditularkan langsung dari unggas ke manusia. Harus ada hewan perantara, terutama babi," jelas dia, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga: Permainan Ideal untuk Anak Menurut Psikologi UGM
Lebih lanjut ia mengatakan, virus ini juga tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Dengan tingkat kemampuan penularannya antar manusia tersebut, penyakit flu burung tidak memiliki ancaman serius. Meski begitu, tingkat virulensi virus ini pada hewan unggas berbeda-beda tergantung dengan tingkat variannya.
“Virulensi AIV dapat berbeda-beda tergantung antigenisitasnya,” kata pakar penyakit flu burung itu.
Menurut Wasito, virus ini juga mudah mati terkena panas. Untuk menekan tingkat penyebaran flu burung agar tidak terinfeksi ke manusia lewat hewan perantara dengan cara menekan jumlah unggas yang tertular atau mengisolasi mereka yang terpapar.
Menyoal flu burung yang dapat menyebabkan kematian pada manusia memang kemungkinan besar bisa. Namun, hal itu perlu dilakukan pemeriksaan dan penelitian lebih lanjut dengan menentukan hasil biotipe baru AI yang terbentuk akibat faktor sifat pergeseran genetik dari virus tersebut.
“Dapat (menyebabkan kematian), ditentukan hasil biotipe baru AI yang terbentuk akibat faktor sifat genetic shift atau genetic reassortment AI,” ungkapnya.
Baca Juga: Banjir Kota Batu, Pakar UGM: Ada Gangguan Ekosistem
Dari penelitian yang dia lakukan, flu burung juga dapat menular dari udara. Namun, virus tersebut mati bila terkena panas.
Meski flu burung saat ini tidak menjadi wabah baru, pemerintah perlu mengadakan alat deteksi flu burung untuk manusia untuk melakukan mitigasi. Selama ini untuk deteksi flu burung pada hewan unggas, ia menggunakan deteksi melalui PCR yang ke semua menggunakan bahan impor.
“Pada riset saya, semua kit import,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Dari Iming-iming Uang Jadi Mimpi Buruk: Kisah Ibu Pengganti Ilegal Guncang Tiongkok
-
Kejutan! Motor Mirip Yamaha Aerox Ini Usung Mesin 175cc, Siap Guncang Pasar Indonesia?
-
Senang Gibran Buka Layanan 'Lapor Mas Wapres,' Uceng UGM: Lapor soal Nepotisme Boleh?
-
Wakil Rektor UGM Sebut "Lapor Mas Wapres" Cuma Pencitraan Gibran: Bisa jadi Jebakan Itu
-
"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia