SuaraJogja.id - Ajang seni Jogja Cross Culture (JCC) bakal diselenggarakan secara daring (online) pada 10 November 2021 karena kondisi pandemi. Pada tahun ini JCC mengusung cerita Story of Jogja yang menampilkan kolaborasi para seniman terkait penggambaran peristiwa sejarah peradaban di Yogyakarta.
"Dalam JCC tahun ketiga kami selalu mengajak berbagai macam seniman. Pada 2021 JCC seperti tahun lalu harus beradaptasi dengan situasi pandemi," tutur Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi, Sabtu (6/11/2021).
Menurut Heroe, JCC sejak awal dikonsep sebagai ajang seni. Terutama bagaimana membangun karya dan proses berkarya seni sehingga menguatkan Jogja sebagai kota seni. Apalagi sejak awal pertumbuhan Jogja dalam membangun seni dan budaya selalu lintas terhadap kultur-kultur lain.
"Kegiatan ini melibatkan seluruh warga Kota Jogja. Dalam hal ini kemantren (kecamatan) dan seniman- seniman dari luar kota bahkan dari luar negeri,” terangnya.
Heroe menyatakan, proses seni dalam JCC adalah membuat berbagai macam karya melibatkan warga Kota Jogja dan para seniman untuk berinteraksi. Tidak hanya tampil tapi berbaur dengan masyarakat, tetapi juga berproses membuat karya seni dengan masyarakat lalu ditampilkan.
"Jadi ini untuk memperkuat Jogja sebagai kota seni. Kami ingin JCC menjadi bagian dari bagaimana melahirkan karya-karya terbaik yang harus ditampilkan. Sehingga nanti menjadi sebuah kebanggaan para seniman. Menjadikan Jogja Cross Culture barometer puncak karya,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja Yetti Martanti menyampaikan, jajarannya melibatkan komunitas seniman-seniman untuk menyusun program JCC. Titik tekan program JCC adalah bagaimana kebudayaan ini hidup dan menghidupi.
“Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi vocal point,” kata Yetti.
Sementara itu, Program Director JCC RM Altiyanto menjelaskan, JCC tahun 2021 adalah kolaborasi potensi seni wilayah di 14 kemantren dengan 14 koreografer muda Kota Jogja. Hasil karya seni yang ditampilkan terangkai dalam satu bingkai Story of Jogja yang menggambarkan peristiwa sejarah di Jogja dari masa lalu hingga kini.
Baca Juga: Jadi Prioritas Wisata Halal, Salim Segaf Al-Jufri: Ini Nilai Plus Buat Pariwisata Jogja
Sajian JCC terbagi dalam tiga segmen pertunjukan yaitu Jawa Semesta, Kertaning Jogja, dan Yogya Tuwuh.
“Kekuatan JCC adalah produk seni yang disajikan adalah hasil kolaborasi. Ini menjadi laboratorium bersama antar seniman pelaku seni di wilayah membangun jaringan dan transformasi kemampuan seni,” ujar dia.
Beberapa seniman dari luar negeri berpartisipasi dengan mengirimkan video karya lalu diolah menjadi kompilasi video tari. Pengambilan gambar kegiatan JCC telah dilakukan.
"Masyarakat bisa menyaksikan JCC pada kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Jogja pada 10 November 2021 pukul 19.45 WIB," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin