Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 07 November 2021 | 16:07 WIB
Bripka Nur Ali Suwandhi bermain dengan anak asuhnya di Rumah Singgah Bumi Damai, Jalan Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota Jogja, Minggu (7/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Mendaftar Sekolah Calon Tamtama (Secata) di Jawa Timur, Bon Ali lulus dan menjadi polisi di tahun 1998. Selanjutnya ditugaskan di Polda DIY pada Tahun 1999.

“Nah sesuai amanah guru saya agar mencintai dan bermanfaat untuk orang banyak, akhirnya saya sering menyambangi kyai-kyai di Jogja, lalu membantu masyarakat di desa-desa untuk bisa menjalankan amanah guru saya,” terang Ali.

Bripka Nur Ali Suwandhi berfoto bersama anak asuhnya di Rumah Singgah Bumi Damai, Jalan Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota Jogja, Minggu (7/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Aktivitasnya selama di Jogja, Ali juga tak jarang menemukan anak yatim piatu dan anak terlantar. Bahkan ada sejumlah anak yang sebelumnya merupakan mantan klitih dan juga anak pengguna narkoba yang diayomi oleh Ali.

Pada 2008 anak-anak itu dia tampung di bangunan yang sekarang menjadi Rumah Singgah Bumi Damai. Tak hanya satu bangunan, seiring berjalannya waktu, Ali kembali mendapat bangunan lain untuk aktivitas belajar dan tempat tinggal anak-anak tersebut. Totalnya ada tujuh gedung, dua di antaranya sudah menjadi milik yayasan, dan lima sisanya masih mengontrak.

Baca Juga: Anggota Polisi Bangun 13 Masjid di Yogyakarta, Dapat Penghargaan Kapolri

“Jadi yayasan ini saya buat seperti pondok pesantren. Mereka beraktivitas dari mengaji, ada yang menghafal Al-Quran dan semua kegiatan keagamaan. Saya juga menyekolahkan anak-anak ini dari TK-SMA,” terang Bon Ali.

Bripka Nur Ali Suwandhi ditemui di Rumah Singgah Bumi Damai, Jalan Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota Jogja, Minggu (7/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Yayasan tersebut lambat laun semakin besar. Bon Ali telah memiliki 184 anak yang diasuh. Dari berkembangnya yayasan tersebut, mantan Kapolri, Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri sempat menyambangi rumah tersebut.

Berdiri sejak 2008, sejumlah donatur terus membantu aksi sosialnya kepada anak-anak. Namun Ali mengaku tidak bisa terus bergantung dengan orang lain. Dirinya juga bekerja sebagai satpam, memiliki usaha mulai dari batik, jasa sound system dan jasa angkut untuk mempertahankan yayasan itu.

Bertugas sebagai polisi dan juga memiliki yayasan hingga mengasuh 184 anak, kata Ali, tak sedikit godaan dan ujian yang dialami. Ada sebagian keluarganya yang merasa cemburu, karena perhatian besar Ali, dilimpahkan kepada anak-anak itu.

“Tapi itu biasa, rasa cemburu itu ada, tapi saya cepat-cepat menjelaskan bahwa anak-anak itu tidak memiliki orang tua. Kasih sayang yang kurang, ketika diberikan pemahaman itu mereka juga bisa mengerti,” terang dia.

Baca Juga: Krisdayanti Berdoa Bersama Pendeta di Lingkungan Gereja, Warganet Heboh

Lebih kurang 14 tahun mengasuh anak-anak yatim piatu dan anak terlantar, Bon Ali mengaku ada satu anak asuhnya yang saat ini masuk ke kepolisian. Saat ini masih berada di Jakarta. Selain itu ada juga anak asuh Ali yang membangun pondok pesantren di Jawa Timur.

Load More