SuaraJogja.id - Kronologi Perisriwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1945, sehari sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa ini merupakan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta.
Setelah penjajahan Belanda berakhir, Indonesia mengalami penjahahan oleh Jepang. Meski tak selama Belanda, namun penjajahan yang dilakukan Jepang tergolong sadis.
Kala itu, Jepang berambisi membangu imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II. Dari peristiwa tersebut Jepang mengalami kekalahan.
Sejak mendengar Jepang kalah, terjadi ketegangan antara golongan muda dan golongan tua. Perbedaan pendapat mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan proklamasi kemerdekaan menjadikan suasana semakin panas antar golongan.
Baca Juga: Mengulas Sejarah Supersemar, Peristiwa Pergantian Orde Lama ke Orde Baru
Pengumuman proklamasi kemerdekaan sempat terhambat lantaran pemerintah Jepang melarang masyarkat Indonesia mendengarkan radio luar negeri.
Namun, berkat perjuangan dan kerjasama pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang, membuat berita menyerahnya Jepang tanpa syarat ke sekutu pun terdengar sampai di Indonesia.
Tokoh golongan muda, Sutan Syahrir yang mendengar berita kekalahan Jepang melalui radio gelap pun, langsung mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Namun pada saat itu Soekarno-Hatta menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, badan buatan Jepang.
Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, para golongan muda pun lantas menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Setelah Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok, Soekarno di hadapan Shodanco Singgih memutuskan untuk bersedia mengadakan proklamasi setelah kembali ke Jakarta.
Baca Juga: Isi Perjanjian Renville, Perjanjian antara Indonesia dengan Belanda 1947 - 1948
Setelah rapat selesai terjadi kesepakatan antara golongan tua dan golongan muda, bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta oleh Soekarno.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Profil dan Kontroversi Dewi Soekarno, Janda Presiden Soekarno Curi Perhatian di Cannes 2025
-
Warisan Kolonial Hantui Warga Makassar: Ribuan Terancam Kehilangan Rumah
-
Konfirmasi Tinggalkan Wolves, 3 Klub Belanda Ini Digadang Cocok Jadi Pelabuhan Baru Justin Hubner
-
Jadwal Liga Belanda Akhir Pekan Ini: Thom Haye, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Main
-
Almere City Degradasi, 3 Klub Liga 1 Ini Bisa Jadi Opsi Thom Haye
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen