Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 10 November 2021 | 14:30 WIB
Salah satu Kelompok Bregada Rakyat Malioboro, Bregada Rekso Winongo dalam sesi penampilan Parade Bregada Rakyat Malioboro di depan tamu undangan (09/11). - (SuaraJogja.id/HO-Dagadu Djokdja)

SuaraJogja.id - Sektor pariwisata dalam negeri tengah beradaptasi dengan kondisi pandemi yang telah terjadi dalam dua tahun belakangan. Demi menjaga keberlangsungan aktivitas pariwisata, maka penetapan dan ketaatan terhadap protokol kesehatan menjadi kata kunci dari pengembangan sektor pariwisata ke depan.

Yogyakarta, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di dalam negeri, kemudian menjadi lokasi strategis bagi pengembangan pariwisata sesuai dengan adaptasi kebiasaan normal baru tersebut.

Daya tarik wisata Yogyakarta terletak pada kekayaan warisan budayanya. Potensi wisata ini yang menjadi alasan utama bagi para wisatawan untuk kembali mengunjunginya. Adapun salah satu warisan budaya Yogyakarta potensial dan patut diperkenalkan ke hadapan publik adalah Bregada Rakyat, yakni prajurit ala keraton yang kemudian berkembang di masyarakat sebagai sebuah kesenian.

Selama kondisi pandemi ini, Bregada Rakyat telah berperan penting, tidak hanya sebagai ikon pariwisata, namun juga petugas pengawal protokol kesehatan di kawasan Malioboro. Merespons kondisi tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mendukung program Dinas Pariwisata DIY untuk menggagas rangkaian event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Pasca Covid-19, Pariwisata Bisa Jadi 'Jagoan' Baru

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi semangat kolaborasi para stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta dalam mengemas event berbasis kearifan lokal.

“Tren terbaru di industri parekraf mendorong terciptanya segmentasi pariwisata yang lebih personalize, customize, localize, dan smaller in size. Event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro hadir sebagai ciri destinasi dan atraksi wisata, sebagai wujud pelestarian budaya. Saya sangat mengapresiasi pentahelix strategy yang telah diterapkan dengan baik melalui kolaborasi dan kerja sama yang sinergi antara semua pihak, baik Keraton Yogyakarta, Pemerintah Daerah Provinsi DI Yogyakarta, Bregada Rakyat, dan rekan-rekan seniman Yogyakarta,” ujar Sandiaga Uno.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Tanoesoedibjo menjelaskan bahwa peluncuran event ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengemas event berbasis kearifan lokal di destinasi super prioritas yang bisa menjadi daya tarik wisatawan yang khas.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf (Batik Corak Hitam), Rizky Handayani bersama dengan KPH Notonegoro, Asisten Sekretariat Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi DIY, Tri Saktiyana, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Singgih Raharjo dan Staf Ahli Walikota Bidang Umum, Hari Wahyudi saat meresmikan Launching Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro (09/11). - (SuaraJogja.id/HO-Dagadu Djokdja)

"Event Atraksi Budaya Bregada Rakyat ini menjadi salah satu inovasi terkait pengembangan event berbasis kearifan lokal di destinasi super prioritas. Kemenparekraf RI mengutamakan pengembangan event yang sudah eksisting sehingga dapat memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat lokal. Secara perlahan, paradigma pariwisata Indonesia akan kami dorong untuk lebih berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif,” kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.

“Atraksi Bregada Rakyat Malioboro ini merupakan salah satu upaya kerja sama antara Kemenparekraf RI bersama Dinas Pariwisata Provinsi DIY dalam rangka penguatan atraksi budaya, sehingga menjadi sebuah ciri maupun menjadi atraksi/daya tarik daripada provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Kami berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan berkelanjutan,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Pariwisata Kemenparekraf RI Rizki Handayani.

Baca Juga: Masa Percobaan, 12 Tempat Karaoke di Jakarta Barat Mulai Beroperasi

Bregada Rakyat sendiri memang sudah menjadi ikon pariwisata yang memperkaya khasanah warisan dan atraksi budaya di wilayah kota Yogyakarta. Saat ini tercatat telah mencapai ratusan komunitas Bregada Rakyat yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta.

“Bregada adalah seni keprajuritan yang berasal dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Saking cintanya masyarakat kemudian membentuk Bregada Kerakyatan dan sekarang ini Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan revitalisasi Bregada Kerakyatan yang berjaga di Malioboro. Kami dibantu oleh Kemenparekraf RI, di Deputi Pengembangan Produk Wisata dan Kegiatan (Event) bersama-sama untuk merevitalisasi dari sisi tata lampah, tata gendhing dan tata busana. Tentu ini akan menjadikan Bregada Kerakyatan yang berjaga di Malioboro akan semakin lebih menarik, akan semakin menjadi daya tarik pariwisata, sehingga pariwisata Jogja akan semakin lebih istimewa lagi,” pungkas Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo.

Pihak Keraton Yogyakarta pun sangat mendukung program ini. “Bregada yang berasal dari keraton, saat ini sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat menjadi bregada-bregada rakyat di lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta, harapannya kesenian ini sebagai suatu budaya yang adiluhung dapat dilestarikan dan mendapatkan tempat yang semakin layak sebagai salah satu atraksi yang mendongkrak perekonomian dan menginspitrasi daerah lain,” ujar KPH (Penghageng Kawedanan Hageng Kridhomardowo) Notonegoro.

Salah satu penampilan Tari Gebyar Batik dalam prosesi Launching Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro (09/11). - (SuaraJogja.id/HO-Dagadu Djokdja)

Sebagai upaya mendukung suksesnya event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro ini, beberapa kegiatan workshop telah diselenggarakan. Penyelenggaraan workshop tersebut bertujuan untuk membentuk konsep baru dari dari komunitas Bregada Rakyat Malioboro, meliputi pengembangan busana, komposisi musik dan koreografi Bregada Rakyat Malioboro.

Dalam workshop tersebut, seluruh elemen Bregada Rakyat, seperti kemampuan storytelling, atraksi tata lampah, tata musik dan penampilan tata busana, mengalami rebranding agar daya tarik tampilan visual dan auralnya lebih memikat dan istimewa.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, bersama Kemenparekraf telah melalui serangkaian workshop dengan melibatkan beberapa pihak, seperti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Ketua DPD HPI DIY Imam Widodo, Ketua Dewan Pembina Bregada Rakyat DIY, perancang busana Lia Mustafa, Rumah Dongeng Mentari, Semasa Youth Studies & Forum, Lawe Indonesia, Business & Export Development. Organization (BEDO) serta beberapa UMKM lokal pengrajin busana yang terlibat aktif dalam pengembangan kostum dari setiap komunitas Bregada Rakyat.

Penampilan Flash Mob dan diikuti oleh tamu undangan dalam satu sesi hiburan Launching Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro (09/11). - (SuaraJogja.id/HO-Dagadu Djokdja)

Sebanyak 112 Bregada dan koordinatornya aktif mengikuti serangkaian workshop, dan kini mereka telah memiliki kekayaan wawasan dalam hal pariwisata dan budaya, pengetahuan dalam hal hospitality dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), keahlian beratraksi dan bersikap, dan yang juga penting, mengenakan kostum indah yang fit dan didesain khusus untuk dapat merepresentasikan karakter unik empat kelompok bregada tersebut.

Pelaksanaan workshop juga bermuara pada aktivasi paket tour wisata yang bertajuk Bregada The Adventures: Intimate Experience to be part of Bregada Rakyat. Dalam paket tour berbasis komunitas lokal yang bekerja sama dengan Dagadu Djokdja, melalui supervisi Kemenparekraf RI dan Dinas Pariwisata DIY, akan dikembangkan destinasi wisata baru di sekitar kawasan Malioboro.

Pada pelaksanaannya, paket tour Bregada Rakyat ini akan melibatkan pula ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) provinsi DIY dan komunitas Bregada Rakyat Malioboro di keempat lokasi perkampungan:

  • Kampung Sosrowijayan; terdapat atraksi Bregada Saeko Kapti dengan potensi kuliner utamanya jajanan tradisional
  • Kampung Sosromenduran; terdapat atraksi Bregada Wirososro dengan penampilan heritage dan kawasan homestay yang menarik
  • Kampung Ngampilan; terdapat atraksi Bregada Rekso Winongo dengan potensi UMKM utamanya busana dan souvenir
  • Kampung Suryatmajan; terdapat atraksi Bregada Suryatmaja, dengan kampung yang bisa kita juluki kampung “urban farming” yang menghasilkan sayuran, buah, dan makanan olahannya dengan cita rasa yang unik

Seluruh rangkaian event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro ini diluncurkan secara resmi pada Selasa Wage, 9 November 2021. Bertempat di Hotel Inna Garuda Malioboro, acara launching tersebut disemarakan dengan penampilan flashmob, komunitas sepeda, serta aktivasi konten media sosial Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro.

Dalam penampilannya nanti, penari flashmob akan menggunakan busana dan aksesoris yang merupakan produk dari UMKM sekitar, sedangkan komunitas sepeda yang ikut menyemarakan acara launching akan merepresentasikan paket tour wisata Bregada The Adventures.

Produk UMKM dan paket tour wisata Bregada The Adventures ini nantinya akan menjadi konten yang diluncurkan di berbagai media sosial bersamaan dengan acara launching sebagai keberlanjutan program acara.

Load More