Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 12 November 2021 | 09:24 WIB
Ilustrasi virus corona. [Antara]

SuaraJogja.id - Klaster Covid-19 di Sleman kali ini muncul dari sebuah pabrik tahu, berada di wilayah Somodaran, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, sedikitnya ada 10 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster tersebut.

"Yang bergejala ada enam orang," ungkap Cahya, Kamis (11/11/2021).

Informasi yang diperoleh Dinas Kesehatan, pada klaster pabrik tahu tersebut, ada sejumlah warga dari luar Sleman yang terkonfirmasi positif Covid-19, yakni berasal dari Kulon Progo.

Baca Juga: Manajemen PSS Sleman Putuskan Tetap Pertahankan Dejan Antonic

Cahya menambahkan, warga yang positif Covid-19 tersebut telah diminta oleh Satgas Kelurahan untuk menjalani isolasi di asrama haji (Isoter).

Lurah Banyuraden Sudarisman menjelaskan, klaster tersebut muncul sekitar dua hari lalu.

"Padahal kemarin [lima pekan lalu] terakhir masuk zona hijau," ungkapnya.

Ia membenarkan, klaster tersebut berasal dari sebuah rumah usaha tahu di Somodaran. Setelah ditracing, total ada 10 orang yang diketahui positif Covid-19.

"Tapi bukan semuanya warga sini, ada juga warga Kulon Progo. Satu orang [pasien] diambil, mau dirawat oleh Puskesmas di sana [Kulon Progo]," ujarnya. 

Baca Juga: Delapan Kalurahan di Sleman Zona Merah, Isi DM Kiky Saputri Usai Roasting Anies Baswedan

Sudarisman menyebut, warga yang terpapar Covid-19 masih dalam satu keluarga. Mereka enggan menjalani isolasi di selter, sehingga mereka menjalani isolasi mandiri.

"Kami sudah minta untuk disiplin dan tidak keluar rumah selama menjalani isolasi," tegas dia.

Ia menyebut, semua kebutuhan selama menjalani isoman akan dipenuhi oleh Satgas dan warga setempat secara bahu-membahu.

"Kalau untuk medis, itu akan disediakan Puskesmas Gamping II," ucap dia.

Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19 Sudah Vaksin

Sudarisman menyebutkan, warga yang terkena Covid-19 pada klaster pabrik tahu ini kesemuanya sudah menerima suntikan vaksin.

Pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti sumber penularan kasus tersebut, terlebih mengingat ada begitu banyak aktivitas yang dilakukan oleh usaha tersebut di luar wilayah.

"Kan kemana-mana, Kami tidak tahu penularannya dari mana. Oleh karenanya, kami minta warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya. 

Sudarisman menambahkan, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, serta menggunakan masker saat berada di tempat umum.

"Termasuk pakai pesan suara juga," terangnya.

Kala ditanyai mengenai progres imunisasi Covid-19 di wilayahnya, ia menyebut sekitar 90% warga Banyuraden sudah divaksin.

"Saat ini kami sedang bergerak jemput bola, bagi warga yang belum vaksin kami datangi ke rumahnya kami ajak untuk vaksin," ucapnya.

Ia tak menampik, masih ada warga yang ngeyel tidak mau disuntik vaksin dengan berbagai alasan. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More