Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 14 November 2021 | 08:40 WIB
Ilustrasi Telur (unsplash/Louis Hansel).

SuaraJogja.id - Usai terpuruk dalam beberapa bulan terakhir, harga telur ayam broiler kini sudah merangkak naik. Bahkan empat hari yang lalu harga telur sempat melejit namun hari ini mengalami penurunan lagi meski tidak turun drastis.

Di sebuah swalayan di area Sambi Pitu, Kapanewon Patuk Gunungkidul, hari ini Sabtu (13/11/2021) harga telur telah mencapai Rp 22.000 perkilogram. Harga telur menebus angka tersebut dalam tiga hari terakhir. Karena tiga hari sebelumnya hanya berada di kisaran Rp 19.000 perkilogramnya.

"Tiga hari lalu naiknya sekarang sudah 22 ribu rupiah,"ujar Angga salah satu karyawan swalayan tersebut, Sabtu.

Seorang pedagang pasar Argosari, Fajar mengungkapkan di pasar Argosari Wonosari, hari ini harga telur sudah menembus Rp 20.300 perkilogramnya. Hari ini memang ada sedikit penurunan dibanding dengan Jumat (12/11/2021) kemarin karena masih di harga Rp 21.500 perkilogramnya.

Baca Juga: Terlindas Truk di Gunungkidul, Satu Keluarga Tak Bisa Jalan dan Tak Ada Penghasilan

Harga telur memang sangat fluktuatif dalam dua bulan terakhir. Di awal bulan Oktober pernah mendapat telur di harga Rp 15.500 perkilogramnya dan seminggu yang lalu mencapai Rp Rp 24.000. Pemicunya karena banyak agen PKH yang meminta pasokan telur.

"Karena agen PKH banyak yang meminta maka stok telur menipis. Harga tinggi Rp 24.000 bertahan seminggu yang lalu,"terangnyam

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Gunungkidul, Subandi mengakui jika harga telur mulai menunjukkan kenaikan. Kenaikan tersebut mulai terjadi di awal bulan November 2021 ini atau semenjak ada pelonggaran mobilitas warga berkaitan dengan penurunan level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Bandi mengatakan harga telur terus bergerak naik karena ada kelonggaran PPKM yang dilakukan oleh pemerintah. Di satu sisi pemerintah juga banyak menggelontorkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak covid19.

"PPKM turun, bansos pemerintah berjalan sehingga orderan dan harga mulai naik,"kata dia.

Baca Juga: Ganjil-Genap Dievaluasi, Ini Aturan Baru Berwisata ke Gunungkidul

Kenaikan harga telur ini tentu menjadi angin segar bagi peternak ayam petelur. Sebab mereka sempat menderita akibat harga telur anjlok dan di satu sisi harga pakan bertahan di level tertinggi. Banyak peternak ayam petelur yang gulung tikar.

Di akhir bulan Oktober kemarin, harga telur masih berada di angka Rp 16.000 perkilogramnya. Dan kemarin, Jumat (12/11/2021) harga telur melambung menjadi Rp 22.300 perkilogramnya. Namun hari ini turun menjadi Rp 21.000 perkilogramnya.

"Memang sempat naik tajam. Sekarang melemah lagi,"ujar dia.

Kontributor : Julianto

Load More