Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Minggu, 14 November 2021 | 19:00 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (mengenakan kemeja warna hitam) meninjau jembatan ambrol di Rotokenongo, Kapanewon Kasihan. - (SuaraJogja.id/HO-Humas Pemkab Bantul)

SuaraJogja.id - Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Bantul rusak karena longsor dan banjir. Adapun lokasi yang terdampak yakni di Embung Imogiri, daerah rawan banjir dan longsor di Jagalan dan Singosaren, dan jembatan ambrol di Rotokenongo, Kasihan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih telah melakukan monitoring ke beberapa wilayah tersebut bersama dinas terkait.
Monitoring ini merupakan jawaban dari beberapa aduan dari masyarakat yang diterima oleh Pemkab Bantul.

Dikatakan Halim, langkah-langkah penanganan yang dilakukan terkait kerusakan itu ada yang sifatnya permanen atau sementara. Penanganan sementara seperti di jembatan rusak akan direkayasa agar orang yang lewat aman.

"Nanti akan dipasang seperti penutup di tempat yang rusak. Lalu tahun 2022 akan dibangun secara permanen," kata Halim, Minggu (14/11/2021).

Baca Juga: Hujan Deras di Kota Bekasi, Perumahan Duta Kranji Terendam Banjir

Menurut dia, yang paling penting adalah hujan akan turun dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga warga terutamannya yang berada di wilayah rawan longsor di bantaran sungai untuk lebih waspada dan memperhitungkan kemungkinan buruk yang terjadi.

"Warga yang berada di wilayah rawan longsor seperti sungai dan selokan-selokan besar agar terus waspada dan menghitung kemungkinan buruk yg bisa terjadi."

“Kami minta kepada FPRB, Dukuh, RT untuk memantau sekelilinya karena hujan masih akan turun untuk beberapa waktu kedepan, oleh karenanya terus lakukan pemantauan jangan sampai ada korban,” ujarnya

Terkait dengan kerusakan sarana di jembatan Rotokenongo akan dipasang belly agar arus lalu lintas lancar dulu.

“Untuk tanggap bencana kami mempunyai anggaran darurat yang kita simpan sebagai Belanja Tidak Terduga (BTT). Ini kami gunakan sementara untuk menanggulangi permasalahan kedaruratan seperti ini,” imbuhnya

Baca Juga: Jakarta Hujan Deras Jumat Sore, Pemprov DKI Bersiap Hadapi Banjir

Terpisah, Kapolres Bantul AKBP Ihsan menyatakan, bencana alam tidak bisa diduga kapan dan akan terjadi dimana. Namun, paling tidak sudah ada kesiapsiagaan dan disampaikan kepada masyarakat petugas siap dan menjamin seluruh aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Terkait kesiapan personel yang disiapkan, menurutnya, jumlah anggota di Polres Bantul ada 2.000 personel. Jika terjadi bencana yang membutuhkan personel banyak maka semua personel siap.

"Personel yang ada di Polres Bantul bisa dikerahkan semua atau setidaknya setengah kekuatan," katanya.

Tidak hanya polisi, peran dari TNI, BPBD, Polairud, Basarnas, Tagana, Satpol PP, Dishub, PMI dan Paksikaton pun dibutuhkan.

Jajarannya akan menyiapkan sarana dan prasarana terkait antisipasi bencana alam. Sehingga ketika terjadi bencana bisa diminimalisir.

"Misalnya kami punya mobil, mobilnya siap enggak. Kami punya alat, alatnya siap enggak. Ke depannya kami akan merencanakan pelatihan," papar dia.

Load More