Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 16 November 2021 | 17:50 WIB
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menyatakan perlu komitmen bersama dalam mempertahankan kondisi kasus Covid-19 tetap melandai. Terlebih menjelang momentum libur natal dan tahun baru (nataru).

"Yang perlu mendapat perhatian adalah komitmen bersama itu. Saling mengingatkan, menguatkan untuk bersama-sama menjaga situasi kondusif ini," kata Singgih saat dihubungi awak media, Selasa (16/11/2021).

Menurutnya, sektor pariwisata yang sudah dibuka secara bertahap hingga saat ini perlu dijaga dengan maksimal, sehingga tidak kembali tutup secara total akibat kasus yang melonjak.

"Sitik-sitik rapopo sik penting ora tutup (sedikit-sedikit nggak apa-apa yang penting tidak tutup), gitu kan ini harus dijaga. Kalau tutup itu kan sama sekali tidak ada pemasukan, situasinya sekarang kan semuanya sulit. Diperlukan komitmen, kemudian kesadaran bersama menjaga itu," tegasnya.

Baca Juga: Pencegahan Covid-19, Menkominfo Minta Masyarakat Kurangi Mobilitas di Libur Nataru

Disebutkan Singgih bahwa pihaknya juga tetap akan sejalan dengan aturan yang diberlakukan pemerintah pusat. Terlebih dalam kondisi ini mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia.

Ia menilai bahwa pembukaan kembali sejumlah tempat wisata yang telah dilakukan bukan merupakan euforia yang berlebihan akibat kasus yang melandai. Melainkan sebagai uji coba membangkitkan kembali perekonomian masyarakat di tengah masa-masa pandemi Covid-19.

"Jadi kalau sekarang ini kan bukan euforia kita karena sudah melandai dan sebagainya tapi ini menjadi bagian dari sebetulnya uji coba kita. Kalau kita lengah pasti nanti akan menimbulkan hal yang tidak kita inginkan. Saya tidak ingin itu," ucapnya.

Dispar DIY juga tidak bosan untuk mengingatkan semua pihak agar menjaga kondisi baik ini. Tidak hanya kepad semua instansi terkait khususnya Dinas Pariwisata di tiap kabupaten dan kota saja melainkan juga ke para wisatawan.

"Ayo kita jaga kondisi ini supaya lebih baik. Caranya itu dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Kalau kemudian kapasitas 25 persen ya harus kita patuhi. Kemudian sekarang ini syarat tidak boleh kerumunan atau aktivitas yang menimbulkan kerumunan juga tidak boleh," ungkapnya.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Jogja untuk Bulan Madu, Romantis dan Punya Pemandangan Bagus

Kewaspadaan dari semua pihak yang bisa menekan penyebaran virus corona itu sendiri. Baik dari tingkat kebijakan nasional hingga daerah.

Ia menyebut semua kebijakan nantinya tetap berjalan seiringan sehingga pengawasan bisa lebih dimaksimalkan. Selain itu, Singgih berujar bahwa pemerintah dan masyarakat juga sudah memiliki pengalaman dengan berkaca pada kondisi tahun lalu.

"Jadi saya kira kalau cara menghadapai pandemi Covid-19 kita sudah punya pengalaman di 2020, kemudian di kemarin varian delta yang mengamuk itu kemudian menjadi pelajaran berharga ya," ujarnya.

"Saya yakin ini semua stakeholder baik itu pemerintah swasta maupun masyarakat tentu sudah punya pengalaman untuk mengantisipasi itu," sambungnya.

Diketahui saat ini sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakian menggeliat. Hal itu dibuktikan dengan sudah kembali beroperasinya sebanyak 135 tempat wisata di seluruh kabupaten dan kota.

Tidak hanya dari kunjungan wisatawan saja, tapi juga kegiatan-kegiatan pemerintah atau instansi terkait juga memberi andil bangkitnya sektor pariwisata di DIY. Terlebih dengan kemudian melakukan pertemuan-pertemuan di Yogyakarta.

Load More