SuaraJogja.id - Resmi dibuka, kini ada poliklinik untuk bedah thorax dan kardiovaskuler di gedung Gatotkaca 2 Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.
Dokter spesialis bedah thorax dan kardiovaskuler (BTKV) RSA UGM, dr Sidhik Permana Putra, mengatakan bahwa poliklinik ini akan menangani pembedahan kepada lingkup thorax, kardiak, dan vaskular.
Hal ini disampaikan dokter Sidhik dalam talkshow Tik Talk Eps 21 yang dipublikasi melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Senin, (15/11).
Untuk bagian thorax atau dinding dada, poliklinik ini akan menangani berbagai gangguan yang terdapat pada bagian luar, atau yang menempel di kulit, sampai pada organ dalam dada itu sendiri, seperti paru-paru, jantung, tenggorokan serta kerongkongan.
Baca Juga: Jawab Kebutuhan, Masyarakat Ambon Kini Bisa Akses BPJS Kesehatan di RS Ini
Penyakit-penyakit yang ditangani diketahui seperti trauma-trauma oada thorax, tumor pada dinding dada, dan lain sebagainya. Selain itu, poliklinik ini juga biasanya diketahui bertugas untuk membuka akses untuk tindakan cuci darah.
Lingkup kedua adalah kardiak. Dokter Sidhik mengatakan poliklinik ini melakukan tindakan-tindakan operatif pada pasien yang tengah menggunakan ring jantung, pasien yang pernah terkena serangan jantung, pasien yang mengalami kelainan jantung tau sudah kronis baik untuk dalam jantung maupun pembuluh darah jantung, dan lain-lain.
Poliklinik ini juga meliputi pembedahan pada vaskular atau pembuluh darah. Sebagaimana yang diketahui, vaskular memiliki cakupan luas, yakni bisa dari leher sampai ujung kaki.
Namun, poliklinik bedah thorax dan kardiovaskuler memiliki pengecualian pada vaskular dalam kasus-kasus jantung sebab bakal dikerjakan oleh dokter jantung, serta juga vaskular pada bagian kelamin sebab juga bakal ditangani oleh dokter spesialis lain.
Dokter Sidhik menuturkan, poliklinik bedah thorax dan kardiovaskuler menerima pasien pada setiap golongan usia, mulai dari bayi sampai manula.
Baca Juga: Sistem Digitalisasi Rumah Sakit di Jateng Diapresiasi DPD
“Kita (dokter BDTV) karena saking luasnya lahan (operasi) yang dapat kita lakukan dari tiga besar itu. Kita menangani pasien (mulai dari) yang baru berumur dua minggu (bayi), (misalnya) dia (bayi) dilahirkan dengan jantung berkondisi yang kurang sempurna, jadi kita bantu jantungnya menjadi bentuk seharusnya atau fungsi jantung yang seharusnya, sampai dengan pasien berumur 70 tahun (ke atas),” Sidhik.
Ia mengungkapkan jumlah spesialis dokter BTKV di Indonesia masih sedikit. Sekarang ini hanya ada sekitar 200 orang dokter spesialis BTKV yang aktif. Disamping itu, dokter BTKV yang tengah dalam proses pendidikan juga hanya kurang dari 100 orang.
Layanan poliklinik bedah thorax dan kardiovaskuler di RSA UGM dibuka dua kali seminggu, yakni pada hari Rabu dan Jumat pukul 08.00 -10.00 WIB.
Berita Terkait
-
Rumah Sakit Gaza Batasi Layanan dan Terancam Tutup, Bahan Bakar Hanya Cukup 2 Hari!
-
Viral Sosok Hitam Menyerupai Anak Kecil Terekam CCTV Rumah Sakit, Benarkah Itu Hantu atau Fenomena Pareidolia?
-
Rumah Sakit Swasta Indonesia Mengalami Pertumbuhan Pesat, Fokus pada Transformasi Layanan Kesehatan
-
Tewas di Pohon Warga, Staf RS di Lombok Timur Akhiri Hidup Diduga karena Asmara
-
Catat! Janji Kemenkes Kelola APBN Rp129,8 Triliun: Periksa Kesehatan Gratis hingga Bangun RS
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur