SuaraJogja.id - Musisi Sri Krishna 'Encik' ikut angkat bicara terkait dengan lagu berjudul Celeng Dhegleng yang kembali muncul ke permukaan akhir-akhir ini. Terlebih karya tahun 2018 itu dikaitkan dengan dinamika politik di dalam internal partai PDI Perjuangan.
Tepatnya terkait jelang pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang sudah mulai menghangat. Saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terus mendapatkan mendukung untuk mencalonkan diri menjadi calon presiden (Capres).
Pria berambut gimbal itu mengaku tidak mengambil pusing terkait dengan karya yang dikaitkan dengan isu politik tersebut. Sebab menurutnya seni merupakan suatu hal yang multitafsir.
"Kalau sebetulanya itu, karena seni itu multitafsir bahwa saya telah menciptakan lagu itu tiga tahun yang lalu saya rilis. Itu sekarang ditangkap dari sebuah fenomena dalam era politik ya itu terserah," kata Encik saat ditemui di Omah Petroek, Jumat (19/11/2021).
Baca Juga: Babak Baru Barisan Celeng Berjuang, Cegah Ganjar Pranowo Dijegal
Ia menyebut tugasnya sebagai seniman hanya melahirkan sebuah karya itu saja. Jika memang lantas suatu karya tersebut merespon suatu fenomena maka seniman tidak bisa menghentikan begitu saja.
"Saya sebagai seniman hanya melahirkan karya itu. Ketika karya itu menjemput fenomena itu ya itu Wallahualam, bagi saya ya silakan saja," ujarnya.
Termasuk ketika disangkutpautkan dengan gejolak politik yang saat ini tengah ramai diperbincangkan. Namun, ia menegaskan bahwa urusan itu murni dalam alasan politik saja.
"Sebagai seorang seniman saya bertahan kepada kesenian saya bahwa lagu ini sudah lahir. Ketika ini dipakai untuk alasan-alasan politik ya itu urusan mereka yang diranah politik. Kalau saya seperti itu sebagai seniman. Jadi monggo tafsir itu monggo, kesenian itu memang multitafsir," paparnya.
Encik menjelaskan bahwa karya tersebut sudah lahir sejak 2018 akhir lalu. Namun baru dirilis dalam sejumlah platform pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Kisruh Celeng dan Banteng, Rudy: PDIP Solo Tetap Solid untuk Memenangkan Pemilu 2024
"Proses tiga bulan, dari mulai produksi, recording, launching, saya konserkan sebagai tema Celeng Dhegleng," tuturnya.
Sejatinya, kata Encik, karya tersebut merupakan wujud kritik sosial. Termasuk salah satunya atas karya milik Djoko Pekik berjudul Berburu Celeng beberapa tahun silam.
Binatang celeng sendiri, Encik menyatakan bahwa secara mitologi sebagai sebuah representasi dari binatang yang negatif. Hewan yang erat hubungannya dengan keserakahan dalam kehidupan sosial.
"Simbol keserakahan manusia yang tercermin dalam binatang celeng atau babi hutan," terangnya.
Walau begitu, ia menilai celeng bukan tidak selalu berkonotasi sebagi binatang yang bermakna negatif. Tetap ada nilai-nilai positif dari hewan celeng tersebut.
"Tapi sebetulnya celeng itu kalau saya tafsir, celeng itu juga binatang yang bagus karena dia jalannya lurus apa yang jalannya lurus kadang-kadang kan justru akan menabrak. Itu simbol positifnya seperti itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan, Golkar: kalau Bersama-sama Alhamdulillah
-
Psikolog Politik Bongkar Strategi Framing di Balik Pernyataan Projo Soal Jokowi dan PDIP
-
Jokowi Vs PDIP Makin Panas, Puan Minta Semua Tahan Diri: Ingat Ini Bulan Ramadan
-
Perseteruan Jokowi-PDIP Bisa Berlanjut ke Saling Bongkar Kasus, Pengamat: Prabowo yang Repot
-
Beri Kode Akan 'Hancurkan' jika Diganggu, ProJo: PDIP Lupa Jokowi Presiden 2 Periode yang Banyak Pendukung
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital