SuaraJogja.id - Paulina, warga Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo ini, terlihat sangat terpukul. Minggu (21/11/2021) pagi, wanita ini terlihat berusaha menahan kesedihan yang mendalam usai ditinggal pergi ayahnya, P (68) untuk selama-lamanya.
Wanita ini kehilangan ayahnya, yang meninggal dengan cara tak wajar. Lelaki yang dicintainya itu ditemukan tak bernyawa lehernya tergantung di salah satu ranting pohon jambu samping rumah, Minggu pagi.
Paulina mengaku kaget dengan kejadian ini. Pasalnya, ayahnya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pasalnya, Sabtu (20/11/2021) malam, P masih berkumpul dengan keluarga bahkan masih nampak berbincang-bincang.
“Bapak semalam masih ngobrol dengan keluarga, tidak ada tanda-tanda akan seperti ini. Hanya saja sejak dua bulan ini korban mengalami gejala stroke," katanya, Minggu pagi.
Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, sekitar pukul 05.00 WIB, anak-anak P curiga mendapati ayahnya sudah tidak berada di tempat tidurnya. Mereka lantas bersama-sama melakukan pencarian ke berbagai sudut rumah.
Di dalam rumah, P juga tak kunjung ditemukan. Hingga salah satu anggota keluarga ada yang mencarinya ke luar dan bertanya kepada tetangga mereka. Namun ketika sampai samping rumah, mereka melihat P tergantung di pohon jambu.
“Jadi korban naik dengan menggunakan tangga dan saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, anak-anak perempuan P berteriak histeris meminta tolong. Seketika itu juga warga berdatangan ke lokasi tersebut. Sebelum akhirnya kasus tersebut dilaporkan ke pihak polisi.
Jasad P kemudian dievakuasi petugas kepolisian dan PMI. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Pengasih 1. Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Jasad P selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
Baca Juga: Geger, Karyawan Jasa Pelaminan di Padang Tewas Gantung Diri
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Geger, Karyawan Jasa Pelaminan di Padang Tewas Gantung Diri
-
Nissa Sabyan Dinyinyiri Foto Bareng Adelia Pasha, Bocah 4 Tahun Tenggelam di Selokan
-
UMK 2022 Ditetapkan, Kulon Progo Minta Perusahaan Patuh dan Karyawan Tingkatkan Kinerja
-
Bom Bunuh Diri Meledak Di Ibu Kota Somalia, Wartawan Terkemuka Tewas
-
Gugus Tugas Covid-19 Kulon Progo Siapkan Tes Acak PTM Kedua, Paling Cepat Satu Bulan Lagi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan