Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 24 November 2021 | 16:23 WIB
Ilustrasi tambang (Antara).

SuaraJogja.id - Lima orang penambang emas tradisional di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun lubang galian saat melakukan penambangan di daerah itu.

"Iya ada lima orang yang meninggal di Bombana. Mereka penambang emas," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/11/2021).

Kejadian nahas itu dilaporkan terjadi di Desa Tahite, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, pada Selasa (23/11) malam sekitar pukul 19.00 WITA.

Lima orang yang dilaporkan tewas, yakni Alex (31), Maripadang (38), Abo (33), Bettu (40), dan Akki (41).

Baca Juga: Mirip Film Children of Heaven, Siswa di Sulawesi Tenggara Gantian Pakai Sepatu ke Sekolah

"Itu sekarang masih dalam proses penanganan Polres Bombana. Para korban sudah dievakuasi oleh keluarga dan warga setempat," ujar dia.

Dilaporkan kejadian itu bermula ketika tujuh orang penambang emas tradisional berangkat menuju lokasi penambangan sekitar pukul 18.30 WITA.

Setibanya di lokasi penambangan, kelima orang korban langsung masuk ke dalam lubang rayapan atau lubang tikus dengan kedalaman 15 meter.

Sementara dua orang rekannya menunggu di luar lubang. Tak lama berselang, lubang tersebut runtuh, dan langsung menimbun kelima korban. Dua orang rekan korban yang selamat lalu berlari menuju perkampungan untuk meminta pertolongan warga.

Pukul 19.30 WITA, warga tiba di lokasi dan mencoba menyelamatkan korban. Namun longsoran tanah sangat tebal membuat kesulitan menggali material secara manual, sehingga evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat.

Baca Juga: Warga Sampaikan Masalah Tenaga Kerja Asing di Sulawesi Tenggara

Kelima korban berhasil ditemukan pada pukul 22.00 WITA dan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Poleang Utara, Bombana.

Load More