"Buku itu saya gunakan untuk mengajar anak-anak yang datang ke sini untuk belajar," kata dia.
Meski jari tangan dan kaki tidak sempurna bahkan kesulitan duduk, semangatnya untuk membantu banyak orang tak pernah padam.
Seperti halnya les privat, Untoro membuat jadwal satu mata pelajaran setiap harinya. Mata pelajaran yang diajarkannya mulai dari matematika, IPA, IPS dan bahasa Jawa. Meski hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 2 SMP, namun, kemampuannya tak kalah dengan guru sekolah formal. Rumus-rumus aljabar, pitagoras,, persamaan linier dan lainnya mampu ia jelaskan dengan baik menggunakan cara sederhana.
" Anak-anak yang datang kesini biasanya sudah diajarkan materi di sekolah, tapi mungkin karena belum sepenuhnya paham kemudian saya ajari lagi," ujarnya.
Baca Juga: Sensasi Camping di Pantai Sedahan, Surga Tersembunyi di Gunungkidul
Untoro mengaku tak memungut biaya sepeserpun untuk jasanya mengajar. Menurutnya, melihat anak-anak bisa belajar sungguh-sungguh sudah membuatnya senang.
" Saya justru takut, kalau minta bayaran nanti malah nggak mau belajar lagi. Paling terkadang anak-anak membawakan teh, gula sama kopi atau titipan hasil panen orang tuanya," ucap Untoro terbaring.
Menurutnya, pendidikan budi pekerti dan karakter menjadi hal yang sangat penting. Sebab adanya pengaruh globalisasi dan modernisasi membuat anak zaman sekarang kurang berkonsentrasi dalam belajar.
Menurutnya, dengan adanya handphone saat ini maka banyak anak-anak yang menjadi malas belajar. Oleh karena itu harus banyak diarahkan supaya tidak melupakan sekolah.
Dengan kondisinya saat ini, Untoro tak pernah sedikitpun menyesali nasibnya. Ia tetap bersyukur meski terbaring lemah, saudaranya dengan sabar dan setia merawat setiap hari.
Baca Juga: Curi Berlian Majikan untuk Modal Nikah, Sejoli Ditangkap di Gunungkidul
" Mas Untoro itu anak ketiga dari enam bersaudara.Selama ini saya yang mengurus," ujar Sundari, adik perempuan kedua Untoro.
Sundari bersyukur meski sakit kakaknya tidak bisa disembuhkan, namun semangat dalam melayani masyarakat sangat tinggi. Dirinya sangat bangga memiliki kakak seperti untoro, meski di tengah keterbatasan namun tetap berjuang menyenangkan dan membantu orang lain.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Miris! Tersebar Video Siswi SMP Merokok di Kelas Saat Guru Sedang Mengajar
-
Cara SIS Manfaatkan Teknologi Virtual Reality dalam Proses Belajar Mengajar
-
Bantu Guru dan Siswa dalam Belajar mengajar, Hybrid Learning Quipper Kaya Fitur Apik
-
Guru Bikin Buku Pengalaman Mengajar di Masa Pandemi
-
Dosen Sibuk Mengajar dan Anggaran Sering Halangi Mereka Riset
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood