SuaraJogja.id - Setelah digelar pertama kali pada 2006, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali digelar tahun ini. Tema ‘Tenacity’ atau kegigihan disusun pada JAFF 16 dengan menawarkan gagasan mengenai kegigihan sinema yang ternyata mampu terus bergeliat di tengah keadaan yang serba tidak pasti.
Tema ini juga merupakan sebuah penggambaran situasi tentang bagaimana kita tetap gigih untuk beradaptasi dalam menjalani kehidupan di era kenormalan baru.
"JAFF mampu menggerakkan anak-anak muda yang gigih bergerilya meniti dirinya di dunia film, menggerakkan sebuah kota menjadi oasis kegigihan para gerilyawan film yang bekerja dengan cara masing-masing dan menggerakkan mereka dengan beragam akses informasi dunia film lokal dan internasional dengan terbuka,” ucap Garin Nugroho selaku founder JAFF pada acara pembukaan, Sabtu (27/11/2021).
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang secara penuh diselenggarakan dengan metode daring, kali ini JAFF dihelat secara hybrid atau luring dan daring. JAFF kembali ke lokasi pemutaran yang bertempat di Empire XXI Yogyakarta setelah terakhir diselenggarakan di sana pada 2019 silam.
Baca Juga: Depresi karena Peran, Reza Rahadian Konsultasi ke Psikolog
Hal ini adalah upaya JAFF demi memberikan ruang untuk mempertemukan kembali film dengan penontonnya secara langsung tanpa mengurangi pengalaman sinema yang ideal. Selain itu, JAFF juga memfasilitasi para penonton yang tak dapat datang secara langsung dengan kembali berkolaborasi bersama KlikFilm dalam program pemutaran daring dan Public Lecture.
Gelaran JAFF 16 akan menghadirkan 115 film dari 15 negara Asia Pasifik yang berhasil lolos kurasi mengalahkan lebih dari 400 film dari berbagai negara yang didaftarkan.
Kelimabelas negara yang terlibat adalah Australia, Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Taiwan, Japan, China, Korea Selatan, Sri Lanka, India, Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan, Iran, Turki, Qatar, Austria, Jerman, Britania Raya, Belanda, Prancis, Spanyol, Mesir, Saudi Arabia, Palestina, Amerika Serikat, Mexico, dan Kolombia.
Adapun ke-115 film tersebut terdiri dari 46 film panjang dan 69 film pendek yang tergabung dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Program kompetisi ini terbagi menjadi kompetisi film feature pada program Main Competition yang memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards dan kompetisi film pendek dalam program Light of Asia yang memperebutkan Blencong Awards.
Selain kedua program tersebut, JAFF memberikan penghargaan pada para sutradara yang menelurkan karya film feature pertama dan keduanya dalam kompetisi NETPAC Awards. Film-film Indonesia yang akan ditayangkan tahun ini akan berkompetisi dalam program JAFF Indonesian Screen Awards yang memperebutkan penghargaan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, Pemeran Terbaik, dan Sinematografi Terbaik.
Baca Juga: Termasuk Indonesia, Ini 7 Negara yang Jadi Setting Film Red Notice
Di samping program kompetisi, JAFF mempersembahkan seleksi film-film terbaik Asia Pasifik yang tergabung dalam program Asian Perspectives dan beberapa program unggulan lain seperti Layar Indonesiana, Indonesian Film Showcase, Layar Komunitas, Classic, dan Retrospective: Gunawan Maryanto.
"Kami berharap adanya JAFF mampu menjadi medium untuk menayangkan film-film yang sebelumnya hanya eksklusif beredar di kancah Internasional. JAFF ingin memberikan ruang untuk film-film ini dinikmati oleh masyarakat Indonesia," tutur Ifa Isfansyah, Direktur Festival JAFF.
Berita Terkait
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Dicap Duta Poligami, Ini Deretan Istri Fedi Nuril di Film: dari Rianti hingga Amanda Manopo
-
Pria Ini Bikin Publik Salfok, Netizen: Resto Aman dari Vampir
-
Review Film 50 First Date: Cinta yang Tak Pernah Membosankan untuk DiIngat
-
Kupas Film Bagheera: Perjuangan Sang Penegak Keadilan Melawan Korupsi
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini