Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 30 November 2021 | 07:25 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memberi keterangan pada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta telah menemukan sebanyak 26 siswa yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang terkonfirmasi Covid-19. Meski demikian, Pemkot masih urung menutup pembelajaran luring di Kota Pelajar.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menegaskan meski sudah muncul puluhan kasus di lingkup sekolah, pihaknya tidak akan gegabah dalam menetapkan sebuah kebijakan.

"Kami telusuri dulu sumbernya, jangan sampai gegabah mengambil kebijakan menghentikan (PTM). Sekarang, saat kita menemukan kasus di sebuah kelas, satu kelas itu yang kita liburkan, tapi yang lain tetap berjalan," ujar Heroe kepada wartawan, Senin (29/11/2021).

Menurutnya, penemuan kasus di lingkungan sekolah tersebut sekaligus menunjukkan bagi seluruh warga masyarakat bahwa virus Covid-19 masih mengancam. Sehingga skrining acak dilakukan agar menemukan penyebaran yang terjadi di tengah masyarakat.

Baca Juga: Disdikbud Kaltim Beri Izin SMA Sederajat Gelar PTM, Tapi dengan Syarat Ini

"Kalau kita tidak mencari, mungkin pertumbuhan (harian) kita hanya nol, nol, dan kasus aktifnya bisa di bawah 10. Sebelum skrining acak kan hanya 14 orang itu, ya," terang dia.

Dengan ditemukannya kasus tersebut, Pemkot akan melakukan swab PCR pada tahap pertama, sampai 30 November 2021 nanti. Targetnya ada 2.079 murid, yang dipilih acak dari 17 sekolah.

"Sejak dilakukan (swab) sebelumnya sampai hari ini kita menemukan 26 kasus, itu tersebar di beberapa sekolah. Paling tinggi, ada satu sekolah yang enam siswanya positif Covid-19. Tapi, mereka dari kelas yang berbeda-beda, ya," ujar Heroe.

Seusai melakukan penelusuran, sekaligus testing terhadap kontak erat dari 26 siswa positif tersebut, Pemkot Yogyakarta tidak menemukan adanya penularan Covid-19 yang serius di lingkungan sekolah, maupun anggota keluarga siswa.

"Kita tidak menemukan sebaran dari kasus positif yang di sekolah itu. Teman-teman sekelasnya tidak ada, kemudian keluarganya juga tidak ada yang tertular," ungkap dia.

Baca Juga: 31 Siswa Dan 6 Guru di Denpasar Positif Covid-19, PTM di 15 Sekolah Langsung Ditutup

Pihaknya memastikan dari 26 siswa yang tertular tidak muncul klaster di lingkungan sekolah.

"Jadi kami pastikan tidak ada klaster, hanya saja ini harus tetap diantisipasi. Sebenarnya kenapa, dan dari mananya itu harus ditelusuri," lanjut Heroe.

Load More