SuaraJogja.id - Harga tarif retribusi wisata pantai di Kabupaten Bantul akan dinaikkan. Saat ini harga tiket retribusi untuk masuk ke pantai selatan di Bumi Projotamansari Rp10.000 per orang.
"Harga segitu terlalu murah bila dibanding dengan Kabupaten Gunungkidul," kata Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis kepada SuaraJogja.id, Rabu (1/12/2021).
Wildan menuturkan, kali terakhir ada kenaikan harga retribusi wisata pantai yakni pada 2017. Rencananya tahun depan harga retribusi wisata pantai dibanderol Rp15.000 per orang.
"Ini akan kami naikkan menjadi Rp15.000 per orangnya," katanya.
Mengenai hal itu, komisi B sudah melakukan diskusi dengan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Kemudian kenaikan retribusi tersebut akan dituangkan dalam peraturan bupati atau perbup.
"Perbup terkait kenaikan retribusi harus mendapat persetujuan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, sehingga nanti tinggal mengubah perbup saja," papar politisi PAN itu.
Rencana ini bukan tanpa dasar. Salah satunya karena Gunungkidul sudah menaikkan tarif retribusi wisata pantai.
"Dengan harga retribusi yang sekarang termasuk murah kan itu kalau dibanding Gunungkidul. Di sana sudah lama naiknya," ujarnya.
Ia menilai wisatawan tidak akan keberatan dengan hal itu. Sebab, dilihat dari kunjungan wisatawan ke pantai yang ada di Bumi Handayani justru sangat antusias.
Baca Juga: Omzet Pedagang Turun selama Pandemi, Wali Kota Banjar Kaji Relaksasi Retribusi Pasar
"Jadi enggak akan menurunkan animo masyarakat yang mau liburan ke pantai. Selama ini kan wisatawan yang ke pantai di Gunungkidul juga selalu banyak," terangnya.
"Padahal kalau dipikir lebih jauh ke Gunungkidul dan lebih mahal. Di bantul lebih dekat dengan Kota Jogja, jadi sudah sewajarnya retribusi naik," imbuh dia.
Kenaikan tarif retribusi wisata pantai ditargetkan berlaku jelang hari raya lebaran 2022. Itu berdasarkan diskusi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul.
"Kami sudah diskusi dengan Dispar Bantul ditargetkan mulai berlaku jelang lebaran 2022 besok. Saran dari dispar seperti itu tapi nanti akan kami kaji kembali," ujarnya.
Berita Terkait
-
Omzet Pedagang Turun selama Pandemi, Wali Kota Banjar Kaji Relaksasi Retribusi Pasar
-
Destinasi Pantai Baru di Balikpapan, Ramai Pengunjung Tapi Kurang Listrik dan Akses Sulit
-
Omzet Turun selama Pandemi, Paguyuban Pedagang Pasar Banjar Minta Relaksasi Retribusi
-
PPKM Level 3 Saat Nataru, Dispar Bantul: Masyarakat Jangan Gelisah Dulu
-
Dinas Pariwisata Bantul Pastikan Target PAD Tahun Ini Tak Tercapai: Kurang 4 Miliar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera