SuaraJogja.id - Memperingati Hari Disabilitas Internasinal, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menegaskan bahwa salah satu hal terpenting dalam pembangunan yang inklusif adalah mengubah cara pandang masyarakat terhadap isu disabilitas.
"Disabilitas tidak lagi dipandang sebagai suatu keterbatatasan fungsi. Misalnya tidak dapat melihat atau mendengar, tetapi sebagai sebuah interaksi antara keterbatasan fungsi dan hambatan lingkungannya," kata Kustini Sri Purnomo pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional Kabupaten Sleman, Jumat.
Menurut dia, paradigma masyarakat kepada penyandang disabilitas harus berubah. Penyandang disabilitas hendaknya tidak lagi dipandang sebagai pihak yang tidak berdaya dan berkarya sehingga menjadi objek penerima bantuan sosial saja.
Tetapi paradigma terhadap para penyandang disabilitas harus berganti menjadi subjek atau pelaku dari pembangunan bangsa.
Baca Juga: Ketahui 4 Fakta Menarik Serta Sejarah Hari Disabilitas Internasional
"Ke depan diharapkan masyarakat akan lebih memahami dan lebih peduli tentang ragam disabilitas, dengan memberikan kesempatan yang sama serta menyediakan aksesibilitas untuk berpartisipasi aktif sebagaimana warga negara lainnya," katanya.
Kustini mengatakan, Hari Disabilitas Internasional setiap 3 Desember, diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap situasi para difabel di setiap aspek kehidupan, baik politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2021 ini, Pemkab Sleman bekerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Sleman menyelenggarakan seminar kewirausahaan dan senam bersama.
"Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini merupakan upaya untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di semua bidang," katanya.
Ketua Panitia Puncak Acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional Kabupaten Sleman Nasir mengatakan peringatan hari disabilitas tersebut dilaksanakan untuk mengingat simbol-simbol disabilitas.
Baca Juga: KND di Bawah Kemensos, Direktur Rehabilitasi Penyandang Disabilitas: Jangan Khawatir!
"Acara ini diselenggarakan juga untuk menambah semangat dan rasa percaya diri teman-teman disabilitas," katanya.
Menurut dia, menumbuhkan rasa percaya diri bagi disabilitas sangat perlu untuk dilakukan. Dengan kepercayaan diri yang dimiliki, diharapkan disabilitas mampu mandiri dalam berkarya.
"Sehingga dengan kemandirian berkarya diharapkan bisa bekerja maupun mengurus diri sendiri sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Wakaf Al-Quran Braille: Upaya Dorong Pendidikan Spiritual Inklusif Bagi Komunitas Disabilitas
-
Potret Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas di Indonesia, Menagih Hak untuk Setara
-
Kolaborasi Seni dan Fashion di Bulan Ramadhan: Hadirkan Scarf hingga Mug Karya Seniman Disabilitas
-
Gus Ipul Bantah Anggaran Komisi Disabilitas Dipangkas Jadi Rp 500 Juta: Itu Hoaks!
-
Anggaran KND Dipangkas Jadi Rp500 Juta: Efisiensi atau Diskriminasi Disabilitas?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk