SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tetap melakukan pembatasan meskipun pemerintah pusat membatalkan penerapan PPKM Level 3.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengungkapkan, pihaknya tidak ingin adanya kenaikan kasus setelah pembatalan tersebut. Namun penerapan pembatasan masih perlu dikoordinasikan sebelum Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Penerapan seperti apa masih kami koordinasikan. Artinya tetap berlaku seperti (PPKM) level yang ada atau mengikuti kasus yang tumbuh kami belum tahu," ujar Heroe ditemui wartawan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (7/12/2021).
Pemkot Yogyakarta, kata Heroe, telah melakukan sejumlah antisipasi saat PPKM Level 3 diberlakukan. Mengingat batal, beberapa penerapan one gate system dan pembatasan lainnya masih diberlakukan.
Baca Juga: Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 Nataru, Epidemiolog: Alasannya Kurang Kuat
"Agar tidak terjadi kerumunan yang lebih besar, kami antisipasi dengan pengetatan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Terutama one gate system, itu cara awal kita menyaring," terang dia.
Tracing acak juga akan dilakukan selama Libur Nataru. Termasuk juga berkerja sama dengan hotel, restoran dan juga agen perjalanan.
"Nah ini yang tetap kita kuatkan, karena kemungkinan besar akan datang wisatawan ke Jogja menggunakan kendaraan pribadi. Tetap kami berharap agen perjalanan dan juga hotel dan restoran menjaga persyaratan perjalanan (wisatawan) terpenuhi," katanya.
Meski kasus Covid-19 dalam 3 bulan terakhir cukup terkendali, menurutnya Pemkot ingin warga tetap waspada, sehingga angka penularan kasus baru tidak meningkat.
"Hal itu dilihat dari kasus siswa yang diskrining di sekolah. Berdasarkan pemeriksaan, mereka tidak ada gejala, simptom tidak ada yang muncul. Artinya sudah tidak seperti sedang kena sakit, kemudian kita susur di kelas dan tidak ada penularan," ujar Heroe.
Baca Juga: Epidemiolog Setuju Luhut Batalkan PPKM Level 3, Apa Alasannya?
Pria yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta ini menyebut bahwa capaian vaksinasi di Kota Pelajar sudah mencapai 80 persen. Sehingga, antisipasi terjadinya kasus Covid-19 saat Libur Nataru ditekankan pada wisatawan yang sudah sehat dan memenuhi syarat.
Berita Terkait
-
Regulasi Pembatasan Media Sosial untuk Anak: Mengapa Mendesak?
-
Anak di Bawah 16 Tahun Bakal Dibatasi Bikin Akun Medsos? Ini Kata Menteri Komdigi
-
Komdigi Ancam Sanksi Platform Medsos yang Biarkan Anak di Bawah Umur Punya Akun
-
Kominfo Bantah Batasi Akses Medsos Anak, Begini Penjelasannya
-
Hanya Pelaksana, Pertamina Angkat Tangan Soal Larangan Ojol Dibatasi Beli BBM Subsidi
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB