Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 08 Desember 2021 | 09:32 WIB
Asap kawah yang muncul di Gunung Merapi terlihat dari PGM Kaliurang, Selasa (9/11/2021).

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski tidak ada awan panas yang kembali muncul, guguran lava masih terus terjadi. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Rabu (8/12/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat terdapat sejumlah guguran lava yang meluncur ke arah barat daya.

"Teramati Guguran lava pijar 11 kali jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/12/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini visual gunung terlihat jelas. Cuaca cerah berawan dengan angin bertiup lemah ke arah barat. 

Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Lava Pijar

"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 15-20 meter di atas puncak kawah," ungkapnya. 

Aktivitas kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu berasal dari kegempaan guguran sebanyak 41 kali serta hembusan dan hybrid atau fase banyak masing-masing 1 kali.

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Selasa (7/12/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB juga tidak teramati kembali kemunculan awan panas. Hanya terdapat guguran lava dengan intensitas cukup tinggi.

"Dalam periode 24 jam itu teramati 50 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya," tuturnya. 

Sejumlah kegempaan yang juga terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan guguran 152 kali, hembusan dan hybrid atau fase banyak ada 6 kali, serta tektonik jauh tercatat 2 kali.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Ingatkan Warga di Lereng Gunung Merapi untuk Siaga

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.  

Load More