Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 08 Desember 2021 | 10:53 WIB
Siskaeee dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Selasa (7/12/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Perempuan berinisial FCN (23) atau yang kerap dikenal dengan sebutan Siskaeee tersangka pemeran video porno di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) diketahui mengalami trauma masa lalu. Hal itu yang membuatnya memproduksi konten-konten vulgarnya.

Psikolog Jatu Anggraeni menjelaskan jika aksi Siskaeee tersebut memang masuk ke dalam penyimpangan seksual. Aksi vulgar dengan memperlihatkan alat kelamin atau bagian tubuhnya di ruang publik itu sering dikenal dengan eksibisionisme.

"Penyimpangan seksual yang ditandai dengan keinginan atau fantasi untuk memperlihatkan alat kelamin atau bagian dari tubuhnya dan aktivitas seksual kepada orang lain," kata Jatu kepada awak media, Rabu (8/12/2021).

Disampaikan Jatu, pelaku eksibisionis akan merasa puas setelah mendapat respon dari orang lain yang sebenarnya tidak menginginkan untuk melihat hal tersebut. 

Baca Juga: Punya Bisnis Terselubung di 7 Situs, Segini Total Pendapatan Siskaeee

"Orang lain ini sebenarnya orang-orang yang tidak menginginkan. Jadi biasanya pelaku itu menunjukkan pada orang-orang lain itu seizinnya saja, maka dari itu orang-orang merasa seperti kaget atau syok dengan kejadian ini," ungkapnya. 

Namun, jika melihat dalam kasus Siskaeee, diketahui bahwa yang bersangkutan juga secara sengaja mengunggah konten-konten vulgarnya itu ke situs dewasa untuk meraup keuntungan. 

Lebih jauh, Jatu menuturkan bahwa ada beberapa penyebab penyimpangan seksual tersebut dapat dialami oleh seseorang. Salah satu yang tidak bisa dilepaskan adalah dari faktor biologis. 

"Untuk penyimpangan ini penyebabnya adalah biologis, bisa terjadi karena adanya masalah seksual. Bisa hasrat seksualnya terlalu tinggi," ucapnya. 

Kemudian, kata Jatu, adanya pula faktor psikologis yang ditandai dengan gangguan kepribadian yang lain. Mulai dari kepribadian anti sosial, gangguan relasi sosial, frustasi seksualitas hingga kekerasan seksual yang mungkin pernah dialami.

Baca Juga: Mengejutkan! Siskaeee Ternyata Sudah Produksi 2.000 Video dan 3.700 Gambar

"Kemudian ada faktor sosial, biasanya terjadi atau berkaitan dengan pola asuh. Dari kecil sampai dia sekarang. Terutama masa-masa kecilnya sampai dengan remaja," tuturnya.

Sejumlah faktor itu yang kemudian tidak jarang meninggalkan bekas trauma masa lalu. Sehingga aksi yang dilakukan saat ini seolah menjadi wujud pelampiasan dari kejadian yang pernah dialaminya dulu.

"Faktor-faktor itu yang kemudian bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan seksual ini. Kemudian untuk komorbidnya gangguan seksual ini disertai dengan adanya depresi atau adanya gangguan bipolar dan gangguan kecemasan," tandasnya.

Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda DIY AKBP Roberto Pasaribu menyebutkan tersangka Siskaeee memang memiliki trauma masa lalu yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan ahli beberapa waktu lalu. 

"Setelah kami melihat secara perilaku dari (pemeriksaan) psikolog bahwa yang bersangkutan ini mengalami trauma masa lalu yang menyebabkan memiliki perilaku menyimpang," kata Roberto saat konferensi pers di Mapolda DIY, Selasa (7/12/2021).

Menurut dia, trauma masa lalu tersebut menjadi salah satu faktor yang memunculkan motif pelaku berinisial FCN (23) tersebut melakukan tindakan menyimpang dengan membuat video asusila di YIA.
Kandati demikian, Roberto enggan menjelaskan trauma masa lalu yang dialami perempuan kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur itu. Alasannya, keterangan itu bakal menjadi materi yang akan disampaikan di persidangan.
"Ini hanya bisa kami buka di persidangan. Yang kami sampaikan adalah itu menjadi salah satu bagian memunculkan motif karena tidak serta merta perbuatan pidana terjadi tanpa adanya motif," ucapnya.

Load More