Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Jum'at, 10 Desember 2021 | 15:45 WIB
Hasil kolaborasi HS Silver dengan Ninja Xpress saat ditunjukkan dalam jumpa pers di Omah Dhuwur, Jumat (10/12/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Kolaborasi brand lokal Yogyakarta lewat program lokalisme

Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung brand lokal di Yogyakarta melalui program lokalisme.

Selain memberikan fasilitas Ninja Rewards, kehadiran Ninja Xpress di Yogyakarta menggandeng brand lokal ternama Yogyakarta untuk sama-sama mendukung pengrajin lokal rintisan yang diwujudnyatakan dalam program Lokalisme.

Bekerja sama dengan USS Feed, Lokalisme garapan Ninja Xpress membantu mempertemukan dan mempromosikan pengrajin lokal yang memiliki unsur budaya tradisional dengan brand lokal yang lebih modern untuk dapat menggaet generasi muda lebih sadar dan peduli terhadap unsur tradisional. Sebab, di era serba digital, banyak budaya luar secara praktis masuk ke Indonesia, dan sangat mudah diterapkan generasi muda.

Baca Juga: Barang Impor Murah Asal China 'Jajah' Indonesia, Pelaku UKM Minta Pemerintah Tegas

Kolaborasi brand kebanggaan tanah air dengan para pengrajin tradisional dari tiga kota berbeda berhasil dihelat. Pertama, kolaborasi pakaian minimalis dari brand ‘Better Goods’ dengan pengrajin kain celup ‘Tarum Bali’. Selain itu ada juga kolaborasi antara brand sepatu lokal ‘Saint Barkley’ Bandung dengan ‘Ridaka Tenun’ Pekalongan.

Di Yogyakarta, kolaborasi Lokalisme diadakan antara brand spesialisasi aksesori etnik bernuansa edgy atau modern Kal Akkara, yang berkolaborasi dengan pengrajin perak legendaris Yogyakarta HS Silver. Kolaborasi tersebut menghasilkan empat produk yang memiliki makna tersendiri di setiap produknya, seperti Cincin Mandala, Cincin Lilit, Bangle Mandala, dan Bangle Lilit.

Business & Development Director HS Silver Artin Wuryani mengatakan, secara spiritual, Mandala menggunakan unsur geometris dalam desainnya untuk mengalihkan perhatian ke suatu titik fokus. Konsep tersebut divisualisasikan dalam bentuk matahari sebagai pengingat untuk fokus pada harapan, kebaikan, kebahagiaan, dan kekuatan.

Sementara itu, makna dari Lilit adalah untuk menggabungkan beberapa hal menjadi satu. Konsep tersebut terinspirasi dari ciri khas HS Silver, yaitu teknik filigree.

"Kolaborasi ini membawa misi mengenalkan kembali kerajinan perak khas Indonesia pada generasi muda, agar tidak sekadar pakai sebagai aksesori, namun juga dapat membawa identitas budaya Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari," ujar Artin.

Baca Juga: Bumi Mulawarman Fokus Berdayakan Koperasi dan UKM, Ini Penjelasannya

“Lewat Lokalisme, sejumlah Produk yang telah terjual menjadi titik awal Pelaku UKM lokal menghadirkan market baru untuk dapat semakin mengenal nilai budayanya dan dapat membantu UKM lokal bertahan selama pandemi. Hal tersebut sejalan dengan tagline lokalisme yaitu, lokal biar vokal,” paparnya.

Load More