SuaraJogja.id - Upaya menciptakan generasi yang tangguh dan tanggap bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) DIY didukung Korean International Cooperation Agency (KOICA) melatih kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama, dan Covid-19 kepada anak-anak sekolah di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sosial PMI DIY, Lipur Riyantiningtyas menjelaskan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 500 orang anak.
“Wilayah DIY menjadi salah satu lima wilayah sasaran Program KOICA for Kids yang bekerjasama dengan PMI DIY. Ada 500 anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah dasar (SD) yang kita sasar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dengan metode luring dan daring”, ujar Lipur Riyantiningtyas kepada wartawan, Jumat (10/12/2021)
Lipur menjelaskan di Kota Jogja sendiri pelatihan menyasar ke anak-anak di Sekolah Gajah Wong, Purbayan Kotagede, TPA Masjid Al-Barokah Kotagede, TKA-TPA Nurul Huda Kebrokan Pandeyan Umbulharjo, Serangan Notoprajan, SDN Bhayangkara dan SD Muhammadiyah Karangkajen.
Baca Juga: Asyik! Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 Tahun Dimulai 24 Desember, Ganjar: Genjot Secepatnya
“Sementara wilayah Bantul ada di Padukuhan Bothokan, Argosari, Sedayu; Panti Asuhan Himmatu Sanden; Padukuhan Kresen, Bantul; Kelurahan Dlingo dan Sanggar Komunitas Bocah Polah, Dusun Matup, Baturetno, Banguntapan, Bantul," jelas Lipur.
Lebih lanjut, kegiatan tersebut dilakukan selama periode Bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Mereka nantinya akan mendapatkan paket edukit seperti puzzle, tebak gambar dan paket edukasi lainnya. Selain itu penyampaian materi dalam program KOICA for Kids dilaksanakan dengan cara bercerita dan dongeng dari salah seorang pendongeng di Jogja.
“Program ini untuk membantu pemerintah dalam upaya mendidik masyarakat sejak usia dini agar mengenal lingkungan sekitar tentang kesiapsiagaan bencana. Termasuk juga pertolongan pertama, krisis kesehatan seperti Covid-19” kata Lipur yang juga merupakan ahli forensik RSUP DR Sardjito itu.
Sementara Herlita Jayadianti, pendamping Sekolah Gajah Wong mengatakan, edukasi tentang kebencanaan baru pertama kalinya diberikan kepada anak-anak sekolah Gajahwong bersama PMI.
“Ada beberapa potensi bencana di sini, seperti banjir dan angin kencang. Edukasi ini saya rasa penting untuk anak-anak menyiapkan dirinya sejak dini. Semoga kerjasama ini bisa berkelanjutan," ungkap Lita.
Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Orang Tua Disarankan Hadir Bermain Bersama Anak
Terpisah, Yudi Agus Priyanto, pendongeng yang digandeng PMI dalam program ini, mengatakan, melalui metode dongeng, penyampaian pesan lebih mudah diterima oleh anak-anak.
“Kami kreasikan dengan dongeng dan lagu-lagu untuk mengedukasi anak-anak ini. Mereka lebih mudah memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana ataupun terluka harus bagaimana sampai bagaimana mencegah penularan virus Covid-19”, terang Yudi.
Ia menambahkan metode dongeng dengan peraga boneka, bernyanyi bersama, pesan lebih bisa tersampaikan, sesuai dengan dunia anak-anak yang lebih yang ceria.
“Meski kita lakukan secara luring, kami tetap menekankan protokol kesehatan, selain untuk mengurangi dampak Covid-19 tentu juga untuk mengedukasi peserta didik”, kata Yudi.
Berita Terkait
-
Biadab! Israel Rampas Hak Anak-anak Palestina: Mereka Tak Bisa Belajar Untuk Mencari Ilmu
-
Umumkan Perceraian Disertai Foto Keluarga, Ini 7 Potret Anak-Anak Ari Lasso
-
Waspada! Depresi Mengintai Anak Pengidap Kanker, Ini Faktanya
-
"Neraka yang Sangat Dalam", Tak Ada Tempat Aman untuk Anak-Anak di Gaza Menurut Save the Children
-
Awas! Bahaya Teh untuk Anak, Bisa Jadi Biang Kerok Penyebab Penyakit
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini