SuaraJogja.id - Menyusul adanya surat edaran Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta mengganti dengan kegiatan belajar daring.
Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menjelaskan, kegiatan belajar daring sudah disosialisasikan kepada seluruh pengelola sekolah dari jenjang SD dan SMP.
“Harapannya, siswa dan orang tua bisa memahami kondisi ini dan diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah jika bukan untuk kebutuhan yang mendesak,” ujar Budi dihubungi wartawan, Sabtu (11/12/2021).
Ia melanjutkan, meski kegiatan dilaksanakan dengan belajar daring, sekolah dan tenaga pengajar dapat memodifikasi kegiatan sesuai kreativitasnya.
Baca Juga: Survei; Akhir Tahun Ini Banyak Orang yang Memilih Tak Berlibur di Luar Kota, Ini Alasannya
Misalnya saja dengan penyelenggaraan pembelajaran daring atau tugas pembelajaran khusus agar murid tetap mendapat alternatif pengganti kegiatan di masa akhir tahun.
Selain itu, guru juga bisa mengisi masa itu dengan kegiatan semacam remedial jika nilai siswa saat penilaian akhir semester belum memenuhi standar kompetensi. Budi mengungkapkan tenaga pengajar bisa mengisi kegiatan pengayaan materi hingga berbagai kegiatan pembelajaran lainnya untuk penguatan karakter dan pengembangan diri siswa.
“Kegiatan akan lebih banyak dilakukan secara daring. Pembelajaran tatap muka akan dibatasi satu kali pertemuan,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala SMP Budya Wacana Yogyakarta Suharto Yustinus Edyst mengatakan, ia mendukung kebijakan pemerintah itu demi mencegah dan meminimalisasi penyebaran Covid-19. Namun begitu, pihaknya merasa kecewa, sebab guru dan murid terkesan tidak istirahat.
"Kami sebenarnya kecewa, tapi karena demi pencegahan Covid-19 dan program pemerintah maka kita tentunya harus mendukung dan meskipun guru jadi tidak beristirahat," ujarnya, Jumat (3/12).
Baca Juga: Pemkab Lampung Selatan Tiadakan Libur Akhir Tahun bagi Anak Sekolah
Edyst berujar, para guru di SMP Budya Wacana sebenarnya tetap disibukkan dengan aktivitas persiapan, pembelajaran dan evaluasi para peserta didik meski sekolah masih menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Pihaknya melakukan dengan dua skema yakni daring dan luring. Guru yang mengajar masih mempersiapkan video pembelajaran atau bahan ajar bagi murid yang mengikuti KBM secara langsung maupun daring.
Berita Terkait
-
Ayu Dewi dan Keluarga Tahun Baruan di Kamar Hotel, Netizen: Kayak Kontrakan
-
6 Potret Artis yang Pilih Umrah untuk Isi Liburan Akhir Tahun 2024, Ada Ayu Ting Ting
-
Rayakan Tahun Baru di Korea, Dave Hendrik Hindari Tiket Pesawat Mahal!
-
8 Cara Seru Merayakan Akhir Tahun Bersama Keluarga dan Teman
-
Tips Foto Liburan Standout dengan Galaxy S24 FE
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan