SuaraJogja.id - Sejarah Bulu Tangkis memiliki kaitan erat dengan salah satu permainan bernama battledore yang sudah dimainkan sejak 200 tahun silam di daratan India. Permainan tersebut awalnya menggunakan bola dan akhirnya berubah menggunakan shutterlock atau kok.
Jauh sebelum itu, ternyata permainan ini meniru kegiatan yang dilakukan oleh dua orang saat menepak seekor burung ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Lalu pada sekitar abad-16 permainan ini juga mulai terkenal di eropa dengan nama jeu de volant. Ingin tahu sejarah bulu tangkis? Simak ulasan berikut ini
Melansir dari jurnal Abdul Hamid Hakim mengenai badminton yang diunggah pada laman uajy.ac.id, dijelaskan mengenai Sejarah Bulu Tangkis mulai awal terkenal hingga masuk ke Indonesia, berikut juga dengan istilah-istilah yang ada di permainan bulu tangkis, yakni:
Baca Juga: Laga 2021 Mulai Hari Ini, Simak Prestasi Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF dari Tahun 1977
Sejarah Bulu Tangkis mulai abad ke-19
Di Inggris, awalnya permainan bulu tangkis ini dimainkan oleh orang-orang yang memiliki halaman rumah besar. Salah satu rumah yang terkenal sebagai tempat permainan ini adalah badminton house. Yang dimiliki oleh keluarga sommerset.
Dan dari rumah inilah, permainan badminton mulau dikenal hingga sekarang. Bahkan, rumah ini mendapat gelar duke of beaufort. Lantas hingga sekitar tahun 1840-an hingga 1850-an, keluarga duke of beaufort ke-7 yang paling sering menjadi penyelenggara permainan ini.
Lantas pada sebuah naskah yang ditulis oleh Croquet, Racquets etc yang terbit tahun 1883 yang menjelaskan mengenai peraturan lawn tennis bahwa, 'badminton pertama kali dimainkan: saya percaya di India dan diperkenalkan ke Inggris oleh Duke of Beaufort pada musim panas tahun 1874'.
Lalu Encyclopedia Britannica edisi tahun 1911 menulis tentang badminton, “permainan ini tampaknya muncul di Inggris sekitar tahun 1873, tetapi sebelum itu dimainkan di India, yang saat itu masih popular." Di India sendiri permainan bulu tangkis menjadi salah satu permainan favorit.
Baca Juga: Prestasi Viktor Axelsen, Sang Juara Olimpiade Tokyo 2020 hingga BWF World Tour Finals 2021
Kemudian pada tahun 1893, S.S.C.Dolby, J.H.E. Hart,Bagned Wild, dan G.W. Vidal Menyusun peraturan cara bermain dari badminton ini. Dan mereka juga bersepakat untuk membentuk Persatuan Badminton Inggris (Badminton Association of England) dalam suatu pertemuan diSouthsea, Hampshire.
Berita Terkait
-
Farikha Sukrotun: Wasit Asal Kudus di Final BAC 2025, Dulu Jaga Kasir Toko Bangunan
-
Terhenti di Perempat Final All England, Gregoria Mariska: Saya Kesulitan Mengimbangi Lawan
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Hendra Setiawan Siap Debut di All England 2025, Jadi Pelatih Sabar/Reza
-
100 Hari Masa Kerja PBSI 2024-2028 Disorot: Prestasi Gersang, Kapan Program Komunitas Berjalan?
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang